Jejaring yang Mengancam Perusahaan

Reporter

Editor

Kamis, 4 Februari 2010 11:22 WIB

.
TEMPO Interaktif, Jakarta -

Jejaring sosial boleh-boleh saja merasuk begitu dalam dan menjadi sebuah gaya hidup baru. Tapi, waspadalah, karena bahaya justru mengintip dari popularitas tersebut.

Sebuah survei dari Sophos menemukan bahwa jejaring sosial menjadi pintu masuk bagi para peretas komputer untuk menyerang perusahaan-perusahaan dengan e-mail
sampah dan program jahat (malware).

Perusahaan keamanan tersebut menemukan hampir keseluruhan respondennya (500 perusahaan di seluruh dunia) mengalami serangan komputer melalui jejaring sosial. Peningkatan serangan selama kurun 12 bulan terakhir mencapai 70 persen.

"Jejaring sosial menyediakan tempat dan kesempatan bagi para kriminal. Ketika saya menerima pesan dari istri dan saya melihat sebuah
link, kecenderungan saya adalah mengkliknya," kata penasihat senior Sophos, Chet Wisniewski.

Padahal
link itulah pintu bagi serangan lanjutan. Ia bisa berupa situs palsu alias phishing, virus atau program jahat, sampai pencurian data pribadi dan mengontrol komputer korban dari jauh.

Sophos menemukan peningkatan 10 persen serangan-serangan seperti itu di situs-situs jejaring sosial selama delapan bulan terakhir. Sophos mengidentifikasi 50 ribu varian virus pada 2009, hampir dua kali dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Angka
spam meningkat 23,6 persen pada periode yang sama. Sebanyak 57 persen perusahaan menerima serangan spam melalui jejaring sosial. Lalu sebanyak 36 persen mengaku menerima kiriman program jahat melalui situs jejaring sosial.

Ini belum termasuk serangan
worm bernama Koobface. Worm ini mampu mendaftarkan sebuah akun secara otomatis, menautkan orang asing ke dalam jaringan kita, dan mengirimkan pesan yang berisicontent berbahaya.

Sepertiga perusahaan telah memblokir Facebook. Mereka khawatir kebiasaan pekerja mengakses jejaring sosial telah meningkatkan risiko bisnis mereka. Namun setengah perusahaan itu rupanya membuka pintu akses selebar-lebarnya.

"Komputer pengguna kini menghabiskan lebih banyak waktu di situs jejaring sosial, dan itu adalah kesempatan bagi para peretas untuk menangguk uang," kata Graham Cluley, konsultan teknologi senior Sophos.

Soal blokir-memblokir itu memang bukan pilihan mudah. Pasalnya, jejaring sosial juga banyak dipakai para profesional untuk menjalin kontak dengan konsumennya. Bak buah simalakama.

Survei itu juga menyisipkan sebuah pertanyaan bagi para responden tentang situs jejaring sosial mana menurut mereka yang paling besar risiko keamanannya. Sebanyak 60 persen menyebut Facebook.

Facebook adalah jejaring sosial terbesar di dunia saat ini. Anggotanya saja mencapai 350 juta, lebih banyak daripada penduduk Indonesia.

Cluley menyatakan, pihaknya bukan menutup mata terhadap kinerja tim keamanan di perusahaan tersebut. Masalahnya adalah sedikit saja perubahan dapat menjadi bumerang.

Salah satu contoh adalah saat Facebook merekomendasikan pengelolaan privasi pada akhir tahun lalu. Menurut Cluley, rekomendasi ini justru menjadi sebuah langkah mundur lantaran mendorong pengguna untuk berbagi lebih banyak lagi informasi perihal dirinya kepada siapa pun yang ada di Internet.

Jejaring sosial lain yang disoroti adalah LinkedIn. Ini adalah jejaring sosial yang lebih serius karena menautkan para kaum pekerja, termasuk yang sedang mencari pekerjaan. Informasi-informasi yang dicantumkan di dalam profil biasanya lebih mendetail dan lengkap.

"Lebih banyak informasi soal struktur organisasi yang bisa didapatkan para peretas, lebih mudah bagi mereka mengirimkan lampiran berbahaya dan beracun," kata Cluley.

DEDDY SINAGA | PCWORLD | SFGATE

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

7 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

14 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

24 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

26 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

28 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

29 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

29 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

31 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya