TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengguna mesin pencari Google Inc di Beijing melaporkan kesulitan mengakses Google.com.hk Rabu ini. Situs terkadang gagal dibuka dan bahkan beberapa pencarian istilah non-sensitif seperti "halo" muncul pesan ada kesalahan.
Google sudah tidak lagi mengaktifkan Google.cn dan mengalihkan mesin pencarian dari Cina daratan ke Google.com.hk sejak Senin lalu. Meski sebagian melaporkan adanya gangguna, namun banyak yang melaporkan tak ada masalah. Laporan adanya masalah yang terkadang muncul berasal dari para pebisnis, mahasiswa dan pribadi pada Google.com, Google.co.uk dan Google.ca.
Pemindahan akses Google dari Cina Daratan melalui Hongkong memunculkan hembusan tak baik di Cina. Sebuah surat kabar setempat menuding Google beker sama dengan intelejen Amerika Serikat.
Perusahaan tersebut menolak sensor dianggap sebagai upaya promosi dari Google.Tudingan terhadap perusahaan mesin pencarian ini muncul dari Harian Rakyat, suratkabar utama Partai Komunis Cina. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pemindahan Google sebagai "tindakan individu" satu perusahaan, dan mengatakan negara tetap menyambut investor asing.
Namun Beijing menganggap keluhan Google sebagai upaya menentang otoritas Partai Komunis dari Google dan Washington. "Bagi orang-orang Cina, Google bukan dewa, dan bahkan jika memakai pendekatan nilai politik, itu masih bukan dewa," kata seorang kolumnis koran itu. "Bahkan, Google tidak tulus ketika datang. Ini kerjasama dan kolusi dengan intelijen AS dan badan-badan keamanan terkenal." Komentar keras ini mungkin juga berkaitan dengan kemarahan Cina atas pertemuan Presiden Barack Obma dengan Dalai Lama, dan penjualan sejata Amerika ke Taiwan.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Selasa lalu, menyatakan, Google menutup Google.cn sebagai keputusan bisnis tanpa melibatkan pemerintah.