Merkuri Bikin Burung Ibis Menjadi Homoseks  

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2010 12:37 WIB

Burung Ibis putih Amerika. REUTERS/Gerardo Garcia
TEMPO Interaktif, Gainesville - Pencemaran merkuri dapat menganggu populasi sejumlah burung liar. Zat beracun itu menyerang peluang perkembangbiakan burung karena menyebabkan burung jantan memilih berpasangan dengan jantan lainnya.

Burung Ibis putih Amerika (Eudocimus albus) dari Florida selatan yang mengonsumsi methylmercury (MeHg), bentuk merkuri paling beracun dan mudah diserap di lingkungan, menunjukkan kecenderungan untuk berhubungan sejenis. Fenomena homoseksual itu tidak ditemukan dalam populasi spesies burung liar yang hidup di habitat yang bebas pencemaran merkuri.

Sumber utama merkuri umumnya berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan tambang emas, meski di Florida pencemaran merkuri kemungkinan berasal dari pembakaran sampah kota dan rumah sakit. Logam itu diubah menjadi methylmercury oleh sejumlah spesies bakteri yang biasa ditemukan di lahan basah, dan kebetulan merupakan rumah beraneka spesies burung.

Peter Frederick, ahli ekologi di University of Florida, Gainesville, dan timnya mengumpulkan 160 anak burung ibis putih dari beberapa koloni perkembangbiakan di Florida selatan pada 2005, dan membaginya menjadi empat kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 20 jantan dan 20 betina.

Ketika anak burung berusia 90 hari, para ilmuwan menambahkan methylmercury ke dalam pakan mereka. Dosisnya berbeda rendah, sedang atau tinggi disesuaikan dengan kadar methylmerkuri di alam, antara 0,05 – 0,3 ppm. Kelompok keempat sama sekali tak diberi merkuri.

Selama tiga tahun, para ilmuwan mengukur kadar merkuri pada bulu dan darah ibis, serta mengamati perilaku seks mereka. Tim itu menemukan bahwa kadar merkuri terakumulasi, dan menyebabkan 13-15 persen sarang gagal memproduksi keturunan. Mayoritas sarang yang tak menghasilkan telur itu ternyata milik pasangan jantan-jantan.

Burung yang terpapar merkuri lebih jarang memamerkan perilaku untuk menarik perhatian lawan jenis. Ketika melakukan “tarian percumbuan” burung jantan itu juga jarang didekati burung betina. Bersamaan dengan peningkatan paparan merkuri, melonjak pula derajat dan persistensi hubungan sejenis.

“Burung jantan yang terlibat hubungan sejenis juga jarang berganti pasangan dari tahun ke tahun,” kata Frederick. “Ibis cenderung berganti pasangan jika mereka tak berhasil memiliki keturunan selama musim kawin pertama.”

NATURE | TJANDRA

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

42 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya