TEMPO Interaktif, Jakarta - Adobe mengkonfirmasikan lewat blog resminya bahwa mereka akan menghentikan pengembangan Adobe Flash Player untuk perangkat bergerak.
"Kami tidak lagi mengadaptasi Flash Player untuk browser pada konfigurasi perangkat bergerak baru, setelah Flash Player 11.1 untuk Android dan PlayBook yang akan segera dirilis," demikian penjelasan Adobe yang dikirimkan oleh Danny Winokur, Vice President & General Manager Interactive Development di Adobe, pada 9 November 2011.
Namun Adobe tetap akan menyediakan perbaikan bugs dan update dalam hal pengamanan bagi konfigurasi dalam perangkat yang ada saat ini. Adobe juga mempersilakan para pemegang lisensi kodenya bila mereka memilih untuk terus mengembangkan dan meluncurkan hasil implementasi mereka sendiri.
Adobe menyatakan bahwa ke depannya pihaknya akan lebih fokus pada HTML5, yang menurut mereka saat ini telah didukung oleh sebagian besar perangkat bergerak, sehingga kurang lebih merupakan solusi terbaik untuk menciptakan dan mengembangkan konten pada browser di berbagai platform perangkat bergerak.
Perubahan ini juga disebutkan oleh Adobe akan meningkatkan investasi pada HTML5, di mana mereka mencoba memperbaruinya dengan Flash. Hal ini, menurut Adobe, akan berdampak besar pada layanan gaming dan video premium.
ZDNET | RATNANING ASIH
Berita terkait
Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan
17 Juni 2022
Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.
Baca SelengkapnyaSoal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD
7 Oktober 2019
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.
Baca SelengkapnyaGaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan
7 Oktober 2019
Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.
Baca SelengkapnyaJanuari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk
11 Desember 2017
Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.
Baca SelengkapnyaTawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo
9 Agustus 2017
Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.
Baca SelengkapnyaLinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia
5 Agustus 2017
LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.
Baca SelengkapnyaBerita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9
26 Juli 2017
Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.
Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020
26 Juli 2017
Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.
Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan
25 Juli 2017
Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10
25 Juli 2017
Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.
Baca Selengkapnya