TEMPO.CO , Jakarta - Selama tiga hari terakhir badai Iggy menghantam sejumlah pesisir di Indonesia, khususnya kawasan yang berbatasan dengan Australia. Tapi sebenarnya apa itu badai Iggy? Berikut penuturan Kepala Sub-Bidang Cuaca Ekstrem, Kukuh Ribudiyanto.
"Badai tropis Iggy atau siklon tropis Iggy adalah penamaan berdasar wilayah pemantauan di Australia," ujar dia ketika dihubungi pada Selasa, 31 Januari 2012.
Penamaan badai tropis berbeda-beda tiap negara. Australia biasa memakai nama orang seperti Iggy, Ira, atau Andrew. Sementara Indonesia menggunakan aneka flora untuk menamai badai yang melanda di kawasan khatulistiwa ini.
Berdasarkan situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang beralamat meteo.bmkg.go.id, badai tropis biasa terjadi di laut. Badai ini mempunyai ukuran diameter sampai ratusan meter dan bisa bertahan satu hingga 30 hari.
Menurut Kukuh, badai tropis Iggy terjadi karena adanya suhu hangat di permukaan laut. Hangatnya suhu memnyebabkan tekanan rendah di laut, sehingga terjadi perputaran atau pusaran air laut. Untuk disebut badai tropis, paling tidak harus memiliki kecepatan angin diatas 35 knot per jam dan suhu yang hangat di permukaan laut.
Sebenarnya, Kukuh melanjutkan, banyak faktor untuk melihat terjadinya badai tropis. Seperti terbentuknya gerakan angin siklonik atau mirip dengan keong dan juga citra awan yang menggambarkan gerakan angin yang memutar kuat.
Badai Iggy, kata Kukuh, biasa terjadi dua periode, yaitu pada musim penghujan dan kemarau. "Pergerakannya dipengaruhi gerak semu matahari," tutur dia. Artinya posisi matahari akan mendorong pusat badai Iggy. Ia mencontohkan banjir besar yang melanda Thailland dan Filipina akhir tahun lalu terjadi saat posisi badai Iggy di utara ekuator karena matahari berada di selatan ekuator.
Sekarang pusat badai sudah mulai bergeser ke selatan ekuator, tepatnya dekat dengan Nusa Tenggara Timur. Maka sejak 26 Januari 2012 kawasan selatan Indonesia dilanda gelombang tinggi dan angin kencang. "Gelombang tinggi di selatan Indonesia bisa mencapai di atas empat meter," Kukuh menuturkan.
Namun intensitas badai mulai menurun terutama di kawasan Pantai Utara Jawa. Diperkirakan besok kawasan selatan Pulau Jawa juga sudah aman untuk melaut. Badan Meteorologi Australia mengklasifikasikan badai Iggy kemarin dengan kategori siklon tingkat dua. Artinya memiliki kecepatan angin 130 kilometer/jam. Kini Badai Iggy tercatat bergerak di kawasan barat Australia.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Nasional dari 25 hingga 29 Januari 2012, badai Iggy telah menyebabkan 14 orang meninggal dunia di sejumlah daerah. Penyebab kematian rata-rata akibat pohon tumbang dari puting beliung yang melanda 35 kabupaten atau kota di Pulau Jawa.
"Kejadian puting beliung yang masif tersebut sangat dipengaruhi adanya siklon tropis Iggy," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho.
DIANING SARI
Berita Terkait
Waspadai Sisa Badai Iggy
Pengaruh Badai Iggy Masih Kuat di Bali
Gelombang Tinggi Ancam Perairan Timur Indonesia
2025, Jakarta Diterjang Gelombang Pasang?
Gelombang Kepulauan Seribu Sudah Normal
Gelombang Tinggi Ancam Perairan Timur Indonesia
2025, Jakarta Diterjang Gelombang Pasang?
Gelombang Kepulauan Seribu Sudah Normal
Berita terkait
Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi
14 hari lalu
Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaPrediksi Cuaca Hari Ini, Hujan Badai Guyur Semua Provinsi di Pulau Jawa
18 Januari 2024
BMKG mengingatkan adanya potensi hujan badai di Indonesia pada hari ini seperti Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY.
Baca SelengkapnyaDaftar Provinsi yang Diprediksi Kena Hujan Badai Hari Ini
7 Januari 2024
BMKG mengimbau masyarakat di beberapa daerah untuk mewaspadai adanya potensi hujan badai pada hari ini yaitu Minggu, 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaWNI Selamat dari Hujan Badai di Mekkah
24 Agustus 2023
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam hujan badai di Kota Mekkah
Baca SelengkapnyaBanjir Besar Melanda Cina, 40 Ribu Orang Dievakuasi
12 Juli 2023
Cina dilanda hujan badai yang menyebabkan ribuan orang diungsikan.
Baca SelengkapnyaIngatkan Potensi Hujan selama Mudik, BMKG: Tetaplah Berhati-hati
28 April 2022
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya hujan dan angin kencang selama perjalanan mudik.
Baca SelengkapnyaPotensi Angin Kencang dan Hujan Badai di Barat Jawa Hingga Pekan Depan
6 Maret 2022
Angin kencang itu disertai dengan pertumbuhan sel-sel konvektif yang sangat cepat di atas Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaViral Plafon Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Ambrol, AP II: Hujan Badai
11 Februari 2022
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengakui video itu terjadi di Terminal 3 Bandara.
Baca SelengkapnyaPeneliti Klimatologi: Waspadai Hujan Badai Selama Februari
10 Februari 2022
Hujan badai dan angin kencang telah terjadi di pesisir selatan Jawa bagian barat pada Rabu, 9 Februari 2022.
Baca SelengkapnyaBadai di Bogor Robohkan Billboard Raksasa dan Timpa Puluhan Motor
25 Januari 2022
Billboard berukuran tinggi 20 meter, lebar 5 meter, dan tebal satu meter itu roboh tertiup angin dan menimpa puluhan motor
Baca Selengkapnya