Asosiasi E-Commerce Indonesia Terbentuk

Reporter

Editor

Sabtu, 26 Mei 2012 09:28 WIB

Belanja on line di internet. TEMPO/ Hariyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa tahun belakangan, antusiasme masyarakat Indonesia untuk bertransaksi secara online semakin meningkat. Berdasarkan data MasterCard WorldWide, sekitar 57 persen orang Indonesia kini telah akrab dengan gagasan belanja secara online ini.

Karena pemain di industri ini semakin riuh, sepuluh pelaku e-commerce kemudian sepakat untuk mendirikan asosiasi. Mereka adalah Berniaga.com, Bhinneka.com, Blibli.com, Dealgoing.com, Gramedia.com, Kaskus.us, Multiply.com, Plasa.com, Tokobagus.com, dan Tokopedia.com.

Tujuan pembentukan asosiasi ini adalah sebagai wadah untuk berkomunikasi dan menyalurkan aspirasi pada pemangku kepentingan. “Salah satu fokus kami adalah selalu bermitra dengan stakeholder, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, juga YLKI," ujar Daniel Tumiwa, Ketua Dewan Pengurus iDEA, Rabu lalu.

Visi asosiasi ini adalah menciptakan industri yang sehat dan menjadi jembatan antar-pemain e-commerce dan para mitra industri, termasuk pemerintah.

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang e-commerce, yang rencananya bisa selesai pada tahun ini. Direktur e-Commerce Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Azhar Hasyim, mengatakan draf RPP tersebut telah selesai dibuat.

Saat ini draf tersebut tengah dalam proses harmonisasi di lembaga terkait, seperti Bank Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Kementerian Perdagangan.

"Setelah itu dibawa ke Sekretariat Negara untuk ditandatangani Presiden," ujarnya. Hal yang diatur dalam RPP ini antara lain pendataan pelaku e-commerce serta penggunaan sistem pembayaran dan sistem elektronik yang andal dan aman.

Menurut Direktur Berniaga.com Jullian Gafar, karena industri ini masih baru, terdapat sejumlah aspek yang harus diatur agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat. Misalnya, bila terjadi penipuan, bagaimana penegak hukum melakukan tindakan.

Bukan cuma dengan kepolisian, industri e-commerce juga harus berurusan dengan perbankan terkait dengan sistem pembayaran. Jullian mencontohkan, pernah suatu waktu kartu kredit dari Indonesia tidak diterima dalam sistem pembayaran online. “Tentu ini perlu dibicarakan,” katanya.

Meski belum terlibat dalam asosiasi, Rakuten, toko online asal Jepang yang kemudian menjalin kerja sama dengan korporasi dalam negeri, MNC, juga menilai positif atas keberadaan iDEA. “Ini hanya masalah waktu saja kami untuk join,” kata Frieska Theresia, Marketing Communication Rakuten.

Bagi Rakuten, adanya asosiasi ini akan semakin memudahkan pelaku e-commerce untuk mengedukasi masyarakat. Sebagai bisnis yang baru tumbuh, terdapat sejumlah aspek yang harus diketahui oleh masyarakat.

“Bagaimana memberikan penjelasan ke masyarakat bahwa berbelanja online itu lebih murah, lebih efisien,” kata Wakil Ketua iDEA Arnold Sebastian Egg, yang juga pendiri Tokobagus.com.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Telematika Ashwin Sasongko mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika berfokus pada aspek teknologi informasi dan komunikasi. “Misalnya, keamanan website,” katanya.

Selain itu, melakukan sertifikasi atas website agar tidak gampang di-hack. Aspek lain yang menjadi fokus Kementerian adalah tentang konten. “Kalau barang yang dijual adalah ilegal, kami bisa memblokir,” katanya.

Jullian mengatakan, dalam waktu tiga bulan ke depan, Asosiasi juga akan menambah jumlah anggota sedikitnya menjadi 20 anggota.

IQBAL MUHTAROM | RATNANING ASIH

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya