TEMPO.CO, Beijing -- Pemimpin Foxconn mengaku tidak dapat memenuhi permintaan untuk memasok iPhone 5. Dia mengatakan pengiriman telepon seluler itu jauh lebih sedikit daripada jumlah yang diminta.
Masalahnya adalah permintaan atas produk itu lebih tinggi daripada yang diprediksi dan perangkat itu terlalu sulit untuk dirakit dengan mudah.
Sementara itu, Foxconn juga telah dipaksa meningkatkan kontrol kualitas setelah pelanggan mengeluh bahwa bodi aluminium telepon itu rentan terhadap goresan yang sering terjadi pada tahap perakitan.
"Kami tak mampu memenuhi permintaan Apple. Pengiriman kami tidak cukup, mengingat permintaan pasar yang besar," kata Ketua Foxconn Terry Gou, Rabu malam, 7 November 2012.
Apple menjual 5 juta iPhone 5s selama tiga hari pertama penjualan perangkat itu pada September lalu dan permintaan tetap tinggi sejak itu. Gou tidak mengatakan apakah perusahaannya melakukan outsourcing beberapa produksi ke produsen lain atau ke unit lain dalam grupnya.
Hal ini telah menambah berita buruk bagi Apple. Sebelumnya, harga sahamnya berguguran dalam beberapa pekan terakhir.
Apple telah berusaha meminimalisasi ketergantungan pada Samsung setelah keduanya terlibat dalam serangkaian pertempuran paten. Analis Asymco, Horace Dediu, mengatakan Apple beralih ke Sharp untuk menyelamatkan pasokan layar senilai US$ 2 miliar.
