WhatsApp Dituduh Langgar Privasi Pengguna  

Reporter

Editor

Anton William

Selasa, 29 Januari 2013 20:53 WIB

Thedroidguy.com

TEMPO.CO, Denhag - Aplikasi pengiriman pesan WhatsApp dituduh melanggar privasi. Pengembang aplikasi ini diam-diam menyimpan nomor kontak pelanggannya.


Temuan tersebut merupakan hasil investigasi bersama komisi privasi Kanada (OPC) dan otoritas data Belanda (CBP). Kedua lembaga mulai mencurigai pencurian data ini setelah merunut cara pakai aplikasi. Agar bisa menggunakan WhatsApp, pengguna harus membuka akses nomor kontak pada buku telepon. Pembukaan akses membuat aplikasi bisa membaca semua nomor kontak pengguna, termasuk nomor telepon pelanggan yang tak memakai WhatsApp. Nomor-nomor ini direkam ke dalam server perusahaan.


"Nomor bukan pengguna WhatsApp direkam dan tak dihapus," ujar lembaga perlindungan privasi ini dalam siaran pers, Selasa, 29 Januari 2013.


Pembacaan nomor kontak dilakukan pengembang tanpa sepengetahuan pengguna. Menurut keterangan pers tersebut, hanya aplikasi yang terpasang pada sistem operasi iOS 6 yang memberikan pilihan kepada pengguna apakah mengizinkan WhatsApp mengimpor nomor kontak bukan pengguna ke server. WhatsApp sendiri dipakai oleh ratusan juta pengguna perangkat bergerak dengan sistem operasi Android, iOS, Windows Phone, BlackBerry, dan Symbian.


Menurut hukum Kanada dan Belanda, perekaman nomor bukan pengguna oleh pengembang merupakan pelanggaran privasi. "Seharusnya pengguna dan bukan pengguna diberi pilihan untuk membagi data kepada server," kata mereka.


Advertising
Advertising

Investigasi juga menemukan kelemahan lain pada aplikasi yang dikembangkan WhatsApp Inc. yang berbasis di California, Amerika Serikat, ini. Ketika inviestigasi dimulai tahun lalu, komunikasi di antara dua pengguna disampaikan tanpa disandikan. Akibatnya, ketika pengguna berkirim pesan lewat jaringan Wi-Fi tak terproteksi, setiap kata yang mereka kirim bisa dibaca oleh peretas. Beruntung, WhatsApp sudah menambal celah keamanan ini pada September 2012.


Menindaklanjuti temuan ini, komisi privasi asal Belanda belum memutuskan apakah akan menegakkan sanksi kepada WhatsApp Inc. Di Kanada, Komisi melakukan pertemuan intensif dengan pengembang aplikasi dan menilai perusahaan sudah berupaya menutup bolong ini.


"Ada perbaikan, tapi permasalahan ini harus terus dicermati," ujar mereka.



ENGADGED | ANTON WILLIAM

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

7 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

14 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

14 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

26 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

30 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

31 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

34 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

38 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

48 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

2 Maret 2024

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya