TEMPO.CO, Jakarta -Semburan lumpur Lapindo yang dialami warga Sidoarjo terus berlangsung hingga kini. Ilmuwan memperkirakan dalam beberapa tahun lagi muntahan lumpur itu hanya tinggal 10 persen dibanding yang dikeluarkan saat ini.
Semburan lumpur Lapindo terjadi sejak Mei 2006 saat pengeboran ladang gas oleh PT Lapindo. Sejak itu, erupsi lumpur telah menenggelamkan belasan desa. Akibatnya lebih dari 60 ribu orang harus diungsikan. Berdasarkan jumlah semburan lumpur selama tiga tahun pertama, ilmuwan memperkirakan lumpur akan berakhir 23-50 tahun kedepan.
Namun studi terbaru memperkirakan semburan lumpur akan berakhir lebih cepat. Adalah Maxwell Rudolph, peneliti dari University of Colorado Boulder, Amerika, yang menganalisa pengukuran citra satelit terkait Lumpur lapindo yang dikumpulkan dari Oktober 2006-April 2011. Bersama timnya, Maxwell menemukan bahwa perubahan tingkat semburan mencerminkan perubahan tekanan dari dalam perut bumi. "Tingginya tekanan mendorong erupsi lumpur," kata Maxwell sebagaimana dilansir dari situs Science News, Jumat 1 Februari 2013.
Nah, tekanan ini ternyata menurun secara eksponensial dari waktu ke waktu. Saat ini lumpur yang keluar dari perut bumi mencapai 10 ribu kubik meter per hari. Dengan menurunnya tekanan, diperkirakan pada 2017 erupsi lumpur hanya menyisakan kurang dari 1.000 kubik meter per hari.
AMIRULLAH
Berita populer:
Begini Curhat Raffi Ahmad ke Wanda Saat di BNN
PKS Harus 'Balas Dendam' Usai Penangkapan Luthfi
PKS: Penahanan Luthfi Konspirasi Gagal Total
Inilah Gurihnya Bisnis Impor Daging Sapi
Pengacara: Raffi Ahmad Tak Bisa Jadi Tersangka
Berita terkait
Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?
17 April 2023
Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?
Baca SelengkapnyaPotensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo
2 Februari 2023
Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?
Baca SelengkapnyaDPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung
14 Oktober 2022
DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo
24 Mei 2022
Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaIni Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair
1 Februari 2022
Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?
28 Januari 2022
Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang
28 Januari 2022
Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.
Baca SelengkapnyaLogam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini
22 Januari 2022
Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda
21 Januari 2022
Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.
Baca SelengkapnyaTemuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya
21 Januari 2022
Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Baca Selengkapnya