Hacker 'Acak-acak' Inggris dan Amerika Ditangkap  

Reporter

Sabtu, 13 April 2013 05:25 WIB

Hacker

TEMPO.CO, Jakarta--Tiga anggota Lulz Security—disingkat LulzSec—grup peretas komputer, yakni Ryan Ackroyd, 26 tahun, Jake Davis (20), dan Mustafa Al Bassam (18), mengaku bersalah terkait dengan serangan Internet ke sejumlah perusahaan dan lembaga keamanan di Inggris dan Amerika Serikat.

Ketiganya adalah warga negara Inggris. Ackroyd, yang berasal dari South Yorkshire, mengakui keterlibatannya mencoba meretas situs milik perusahaan film Hollywood 20th Century Fox dan kantor polisi di negara bagian Arizona. Dia melakukan serangan ini dua tahun lalu.

Sedangkan ulah Davis dan Bassam terbilang nekat. Mereka berulang kali mencoba menutup situs milik CIA dan Serious Organised Crime Agency dari Inggris pada 2011. Keduanya juga mengaku bersalah mencoba mengendalikan situs Sony, NHS, dan Century Fox.

Trio ini akan mendengarkan sanksi pengadilan pada 14 Mei mendatang bersama peretas keempat, yakni Ryan Cleary, yang baru berusia 21 tahun. Cleary mengaku bersalah terhadap enam tuduhan pelanggaran dari jaksa.

Dalam persidangan, Ackroyd diketahui, dalam menjalankan aksinya bersama LulzSec, kerap memakai nama samaran Kayla. Kata Lulz merupakan pelesetan dari singkatan lol, yang merupakan kependekan dari laugh out loud atau tertawa terbahak-bahak.

Awalnya, anggota kelompok ini merupakan bagian dari Anonymous, yang hingga saat ini aktif meretas berbagai situs milik swasta dan pemerintah yang tidak disukai. Namun, karena berbeda pendapat, mereka memisahkan diri dan membentuk kelompok sendiri.

Menurut jaksa penuntut, Sandip Patel, Ackroyd adalah salah satu pentolan di grup tersebut. "Dia itu peretas andalan. Mereka berkonsultasi soal urusan teknis meretas," katanya. Sedangkan Bassam menggunakan nama Tflow di grup ini.

Kelompok peretas ini berhasil diringkus petugas FBI setelah pemimpin mereka, Hector Xavier Monsegur alias Sabu, tertangkap lebih dulu. Untuk meringankan hukumannya, Hector membocorkan nama dan rencana rekan-rekannya.

Sabu, yang merupakan pengangguran dan tinggal di New York, tertangkap pada Juni 2011. Dia dikenai tuntutan melakukan 12 kejahatan Internet dan terancam hukuman 12 tahun penjara. Untuk meringankan hukumannya, Sabu bersedia bekerja sama dengan FBI.

Di Indonesia, Wildan Yani, seorang peretas asal Jember, ditangkap tahun lalu karena mencoba mengubah tampilan situs resmi www.presidensby.info. Menurut polisi, motivasi Wildan hanyalah keisengan.

BUDI RIZA

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas


Baca juga:

Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY

Inilah Ponsel Tertipis di Dunia

Fosil Embrio Dinosaurus Ditemukan

Kebun Raya Cibodas Raih ISO 9001:2008

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

24 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

28 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

30 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

31 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

32 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

32 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

35 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

36 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya