Jimat Firaun Ditemukan di Tambang Kuno Yordania  

Reporter

Senin, 22 September 2014 13:28 WIB

Artefek dari jaman Firaun yang dipamerkan di Museum Mesir di Kairo, Senin (30/9). Pengunjung museum di Kairo perlahan mulai kembali normal setelah Mesir dilanda pergolakan politik terburuk dalam sejarah Mesir modern. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

TEMPO.CO, San Diego - Saat menjelajahi tambang tembaga kuno di Yordania selatan, sekelompok arkeolog menemukan jimat asal Mesir bertuliskan nama firaun terkuat, Sheshonq I. Artefak kecil ini membuktikan legenda bahwa Sheshonq melancarkan serangan militer ke daerah tersebut 3 ribu tahun silam.

Scarab (disebut begitu karena bentuk jimatnya seperti kumbang scarab) ditemukan di tambang tembaga kuno bernama Khirbat Hamra Ifdan di Distrik Faynan, sekitar 50 kilometer selatan Laut Mati. Situs yang ditemukan pada 2002 ini diduga digunakan untuk membuat logam sejak 3000-2000 sebelum Masehi. Tapi, bukti-bukti yang ditemukan di pabrik tersebut menunjukkan angka tahun 1000-900 sebelum Masehi.

Hieroglif pada jimat tersebut berbunyi: “Cahaya adalah milik Ra, dipilih sendiri oleh Amun/Ra”. Nama tersebut, seperti dikutip dari jurnal Antiquity pada akhir pekan lalu, sesuai dengan Sheshonq I, raja Dinasti Mesir ke-22 yang diyakini memerintah dari 945 sampai 923 sebelum Masehi.

Pemimpin penelitian dari University of California, San Diego, Thomas E. Levy, mengatakan, fungsi scarab berubah sepanjang sejarah Mesir. “Pernah digunakan jadi jimat, terkadang perhiasan, juga sering sebagai stempel pribadi,” ujarnya seperti dilansir Livescience.com, 22 September 2014.

Levy mengatakan scarab tak ditemukan melalui penggalian, melainkan di atas permukaan tanah oleh seorang mahasiswa pascasarjana saat dia mengelilingi Khirbat Hamra Ifdan. Meski belum diteliti secara arkeologis, scarab masih bisa membuktikan bahwa militer Mesir pernah menginvasi wilayah kaya mineral ini.

Penemuan scarab, kata Levy, juga membuka perdebatan lama tentang umur tambang tersebut dan keterkaitannya dengan peristiwa di Alkitab. Pada 1930, seorang rabi asal Amerika Serikat dan arkeolog Nelson Glueck mengklaim tambang tersebut sebagai tambang dalam dongeng Raja Salomo.

Pada 1970 dan 1980, beberapa arkeolog menentang pendapat itu. Mereka berpendapat bahwa Zaman Perunggu tak ada di Yordania sebelum abad ketujuh sebelum Masehi. Artinya, tambang itu lebih muda daripada pemerintahan Raja Solomo, yakni bertarikh abad ke-10 sebelum Masehi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences pada 2008, Levy dan rekan-rekannya menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menunjukkan bahwa artefak di Khirbat en-Nahas, lokasi pertambangan dan peleburan tembaga kuno kuno lain di Faynan, dibuat pada abad ke-10 sebelum Masehi..

“Setelah ditemukannya jimat ini, perdebatan akan berakhir,” ujar Levy. Kini Levy dan rekan-rekannya telah memiliki bukti bahwa wilayah tersebut memang pernah diinvasi oleh Sheshonq I.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang tertera pada Alkitab berbahasa Ibrani. Dalam kitab itu disebutkan bahwa daerah tersebut pernah dieksploitasi oleh Raja Shisak—raja yang dianggap sebagai Sheshonq I. Raja asal Mesir ini, tulis kitab itu, disebut menginvasi wilayah selatan Yordania selama lima tahun setelah kematian Raja Salomo pada 931 sebelum Masehi.

Raja tersebut juga disebut telah menaklukkan kota-kota di Lembah Yizreel dan Negev. Prasasti di kompleks Candi Karnak di kota Mesir kuno, Thebes, pun menceritakan invasi militer Sheshonq I ke wilayah tersebut.

AMRI MAHBUB







Baca juga:
Mengaku TKI, Perempuan ini Terlunta-lunta di Pasar
7 Korban Kapal di Kepulauan Sula Belum Ditemukan
Tiga Hari di RSPAD, Hendropriyono Mulai Pulih
Tentara Ditembak Polisi, Korban Jalani operasi
Chris Martin Tegaskan Benar-Benar Mencintai J

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya