TEMPO.CO, San Diego - Studi yang dilakukan tim dari University of California, San Diego, mengungkap perangkat Google Glass ternyata dapat menghambat penglihatan seseorang dibandingkan kacamata biasa.
Perangkat tersebut, menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association itu, mengurangi jarak pandang periferal, atau pandangan sudut mata manusia. “Kondisi tersebut mempengaruhi cara jalan dan menyetir,” ujar Tsontcho Ianchuley, pemimpin studi ini seperti dikutip dari Livescience, Jumat, 7 November 2014.
Bersama timnya, Ianchulev meneliti beberapa bidang periferal manusia yang terhalang saat mengenakan Google Glass. Perangkat ini, kata dia, memiliki prisma dan kerangka yang lebih besar daripada kacamata konvensional. “Inilah yang membuat pandangan periferal terhalang.” (Baca: Polisi Dubai Dilengkapi Google Glass)
Tiga orang peserta dilibatkan dalam studi ini. Para peserta diminta memakai Google Glass selama satu jam. Jangka waktu tersebut, menurut Ianchulev, dirasa cukup untuk melihat bagaimana manusia beradaptasi dengan kacamata buatan Google ini.
Selama eksperimen para peserta diminta mengenakan perangkat dalam tiga cara yang berbeda. Tujuannya, melihat posisi prisma. “Apakah terletak tepat di depan daerah gelap mata, atau dekat dengan pupil,” ujar Ianchulev.
Tampilan fitur kacamata, yang dapat menunjukkan informasi mengenai sistem informasi, dimatikan selama percobaan untuk menghindari gangguan. Selain Google Glass, para peserta juga diminta untuk mengenakan bingkai kacamata normal tanpa prisma sebagai perbandingan.
Kemudian, peserta menjalani tes standar penglihatan sentral dan periferal. Hasilnya menunjukkan bahwa Google Glass menyebabkan bintik buta dan menghalangi penglihatan di bagian kanan. Posisi tersebut terletak persis di bidang tempat visual ditampilkan. Dia berpendapat kondisi tersebut dapat menggangu aktivitas sehari-hari.
Kondisi berbeda dialami peserta saat memakai kacamata biasa. “Bintik kebutaan tak terlihat,” ujar Ianchulev. Simak berita tekno lainnya di sini.
AMRI MAHBUB
Berita lain
Syarat 4G Bisa Berkembang di Indonesia
Suku-suku Asli Amazon Diteliti Lewat Satelit
Dua Batuan Padat Penyebab Gempa Besar Cile
Huawei Memperkenalkan Solusi LTE TDD Relay
Arti 2 Ceklis Biru, Fitur Teranyar dari WhatsApp
Berita terkait
Rusia Bikin Undang-Undang WFH, Pekerja di Luar Negeri Terancam?
3 Januari 2023
Pekerja sektor teknologi informasi Rusia berisiko menganggur di tahun baru jika undang-undang tentang kerja jarak jauh disahkan.
Baca SelengkapnyaSebelum Tingkatkan RAM, Perhatikan Hal Berikut Ini Terlebih Dulu
24 September 2021
RAM berperan dalam meningkatkan kinerja laptop atau PC. Maka, tak jarang banyak orang yang ingin meng-upgrade RAM pada perangkatnya
Baca SelengkapnyaAudit DPR Sebut Jaringan Komputer Senjata Amerika Rawan Peretasan
10 Oktober 2018
Audit dari DPR Amerika ini menyoroti penggunaan berbagai piranti lunak komersial dan open source, yang bisa dengan mudah dibeli di pasaran.
Baca SelengkapnyaSandisk Bikin MicroSD 400GB, Bisa Simpan Video 4K
3 September 2017
Sandisk, perusahaan pembuat memori, meluncurkan kartu memori microSD berkapasitas 400 gigabita.
Baca SelengkapnyaSanDisk Luncurkan microSD Berkapasitas 400GB
2 September 2017
SanDisk Ultra microSDXC UHS-I 400GB menawarkan penyimpanan 144GB lebih banyak daripada kartu microSD lainnya yang ada di pasaran.
Baca SelengkapnyaBapak Android, Andy Rubin, Punya Paten Kacamata Pintar?
4 Juni 2017
Andy Rubin, bapak Android sekaligus pendiri perusahaan teknologi Essential, disebut-sebut memiliki paten kacamata pintar seperti Google Glass.
Baca SelengkapnyaAsus Luncurkan Router Blue Cave, Desainnya Menarik
30 Mei 2017
Router Asus Blue Cave dapat mengirimkan video 4K dan mendukung pengiriman file tanpa lag.
Baca SelengkapnyaMembaca Masa Depan Virtual Reality dan Augmented Reality
21 Mei 2017
Bagaimana masa depan teknologi virtual reality dan augmented reality?
Baca SelengkapnyaPerusahaan Cina, Baidu, akan Luncurkan Mobil Swakemudi pada Juli
20 April 2017
Baidu juga meluncurkan pendanan US$ 200 juta pada Oktober lalu untuk fokus pada proyek AI dan AR,
Baca SelengkapnyaGoogle Wi-Fi Mulai Dijual di Inggris, Ini Harganya
28 Maret 2017
Google mengumumkan akan merilis alat penyebar sinyal Internet nirkabel (router Wireless Fidelity/Wi-Fi) di Inggris Raya pekan depan.
Baca Selengkapnya