BPPT: Teknologi Ekstentifikasi Lahan Garam Tidak Rentan Hujan

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 9 Agustus 2017 23:02 WIB

Pekerja melihat tumpukan garam di tambak Ston Saltworks di Ston, Kroasia, 8 Agustus 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Unggul Priyanto, mengatakan teknologi yang akan digunakan pada proyek ekstentifikasi lahan produksi garam tidak rentan terhadap cuaca. Selama ini produksi garam nasional rentan terhadap cuaca hujan yang mengakibatkan petani garam gagal panen.


“Kelemahannya (produksi garam nasional) waktu penguapannya lama, yaitu 10-14 hari dan rentan terhadap hujan,” kata Unggul kepada Tempo saat ditemui di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.


Baca: Pemerintah Berencana Perluas Lahan Pertanian Garam


Unggul menuturkan dengan teknologi dari BPPT faktor kerentanan akan hujan tidak ada lagi. Dia menjelaskan nantinya akan dibangun tanggul dan reservoir, di mana saat laut pasang airnya akan melewati tanggul dan masuk ke dalam reservoir.


Setelah dari reservoir, air laut itu menuju ke saluran-saluran agar berevaporasi. Kemudian dari saluran-saluran itu, air laut itu sudah memiliki kekentalan garam yang tinggi, dan akan masuk ke reservoir air laut tua. Lalu dari reservoir air laut tua, barulah masuk ke lahan-lahan untuk dilakukan kristalisasi, baru setelah itu masuk ke pabrik untuk dipanaskan lagi dan dibersihkan dari kotoran. “Ketika masuk kristalisasi, butuh empat hari untuk dipanen,” ujar Unggul.


Advertising
Advertising

Baca: Petani Usulkan Harga Pokok Pembelian Garam Rp 1000 per Kilo


Menurut Unggul,untuk mengurangi pengaruh air hujan di reservoir, maka akan dibangun pula saluran-saluran untuk menampung hujan agar tidak bercampur dengan reservoir.


Unggul mengungkapkan di dalam teknologi BPPT tersebut, air laut yang tidak terpakai di proses kristalisasi bisa dibuat produk turunan seperti minuman isotonik. Sedangkan yang masuk ke tahapan kristalisasi sampai ke pabrik akan diproduksi menjadi garam konsumsi, industri, dan farmasi.


Ketika di pabrik, kata Unggul, garam kristal itu akan dibersihkan dan dikeringkan lagi sampai kadar airnya di bawah 1 persen. Lalu kemudian ditambahkan bahan lain selain peruntukkannya, misalnya diberikan yodium jika peruntukkannya untuk garam konsumsi.


Pemerintah berencana melakukan ekstentifikasi lahan agar produksi garam nasional bisa meningkat dan mengurangi impor. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan terlantar, dan paling dekat akan dibangun di Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur.


Proyek di NTT akan membutuhkan lahan sebesar 5 ribu hektar dan diperkirakan pembangunan sampai bisa produksi memakan waktu 1 tahun. Pembangunan 5 ribu hektar lahan itu membutuhkan biaya sebesar Rp 1,8 triliun, dan diperkirakan lahan ini bisa memproduksi 500 ribu ton garam per tahun.


Selain di NTT sebagai pilot project, ekstentifikasi lahan produksi garam ini juga akan dilakukan di NTB dan Sulawesi Selatan. Alasannya di daerah itu curah hujannya rendah dan lahan untuk mengembangkan lahan garam terintegrasi ini tersedia cukup besar. Lahan ini nantinya tidak hanya mengurus produksi garam melainkan juga produk turunan dari garam itu.


DIKO OKTARA

Berita terkait

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

36 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

50 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

1 Maret 2024

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya