TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat boleh saja berharap kepada generasi terbaru kapal perang tak berawak untuk mendampingi kapal-kapal perang konvensional mereka. Tapi 'kapal perang hantu' itu masih dipertanyakan kemampuannya untuk bisa mengarungi lautan hingga ribuan mil.
Menurut DARPA, badan yang mengerjakan proyek-proyek riset pertahanan Amerika Serikat, kapal perang tak berawak itu mungkin harus membangun tim untuk mampu mengarungi lautan dengan lebih mudah. Selain juga, semakin kecil USV yang membuatnya semakin sulit dideteksi musuh, semakin terbatas pula kapasitas bahan bakarnya, dan kemampuan mengarungi ombak butuh konsumsi bahan bakar yang lebih besar.
DARPA lalu menyodorkan konsep 'Kereta Laut', yang mendesain kapal-kapal itu saling terkoneksi satu sama lain secara fisik. Konsep itu bisa dibayangkan dengan barisan mobil yang diangkut dalam kereta. Hanya dengan cara itu, menurut DARPA, kapal tak berawak alias unmanned surface vehicle (USV) bisa mengatasi keterbatasannya.
Konsep Kereta Laut melibatkan sejumlah USV ukuran sedang melayari lautan, terangkai satu sama lain, dan menempuh perjalanan jauh bersama. Kapal pertama di formasi terdepan akan memecah gelombang, membuka jalan bagi yang lainnya.
“Sejumlah besar USV kecil atau sedang bersama-sama membangun sebuah kesatuan yang besar untuk mampu menempuh ribuan mil tanpa harus isi ulang bahan bakar,” bunyi pernyataan DARPA seperti dilaporkan C41SRnet.
Saat situasi krisis misalnya, Angkatan Laut Amerika bisa mengerahkan setengah lusin USV ukuran sedang dari Guam di Pasifik ke Laut Cina Selatan atau dari Rota di Atlantik ke Laut Baltik. Kapal-kapal itu akan beriringan, menjadi kereta laut menuju daerah operasi, lalu berpencar di lokasi dengan setiap kapal mengemban misinya masing-masing. Ketika krisis selesai, mereka bisa beriringan kembali ke pangkalannya.
Angkatan Laut Amerika Serikat sedang melirik dunia yang baru berupa kapal tak berawak. Mereka berencana membeli varian luas dari USV, mulai dari yang berukuran sedang (panjang 39-154 kaki atau 11,7-46,2 meter) sampai yang besar (panjang 200-300 kaki atau 60-90 meter).
Riset DARPA untuk pengembangan Kereta Laut itu rencananya terdiri dari 2x18 bulan fase pengembangan dan pengujian, yang diikuti dengan pengurangan model skala yang akan menyediakan bukti dari konsep yang dikembangkan. Jika sukses, Kereta Laut bisa dikerahkan dalam satu dekade ke depan.
POPULAR MECHANICS | C4ISRNET