TEMPO.CO, Jakarta -Seismograf merupakan sebuah alat atau sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Kemudian hasil dari rekaman seismograf disebut seismogram.
Jeroan Seismograf
Ada dua bagian dalam seismograf. Masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Pertama, Seismograf Vertikal berfungsi untuk mencatat getaran gempa vertikal.
Massa Stasioner pada Seismograf Vertikal ditahan oleh sebuah pegas (P) dan sebuah tangkai berengsel, pada bagian ujung massa stasioner berjarum disentuhkan pada roll pita yang selalu bergerak searah jarum jam. Ketika terjadi getaran gempa, maka roll pita akan bergerak sehingga akan terbentuk seismogram pada roll pita tersebut.
Kedua, fungsi Seismograf Horizontal yakni mencatat getaran bumi pada arahmendatar. Pada Seismograf horizontal, massa stasioner digantung dengan sebuah tali.
Di bagian bawah terdapat jarum yang ujungnya menyentuh roll pita, yang selalu berputar searah jarum jam. Tiang penopang roll pita terpancang pada tanah.
Sewaktu terjadi gempa, roll pita bergetar, sedang massa stasioner dan jarum jam tetap. Menghasilkan goresan pada roll pita tersebut yang disebut seismogram.
Asal-usul Seismograf
Asal usul mulanya seismograf dimulai dari tahun 132 M, oleh ilmuwan bernama Zhang Heng dari Cina.
Ia merupakan orang pertama menemukan seismograf untuk mencatat terjadinya gempa bumi yang sering terjadi di ibukota Luoyang semasa dinasti Han awal abad kedua masehi.
Selanjutnya: Bentuk seismograf tersebut seperti...