Kisah tragis penyu yang jika dewasa panjangnya mencapai 44 inchi tersebut, dipaparkan dalam edisi terbaru Marine Turtle Newsletter. "Sekitar 75 persen penyu hijau muda yang diperiksa di perutnya ada serpihan plastik," kata Colette Wabnitz dari University of British Columbia.
Wabnitz bersama ahli biologi lainnya, Wallace Nichols dari California Academy of Sciences menulis laporan tersebut. Potongan dari bahan plastik yang mereka temukan dalam penyu antara lain empat jenis balon, serpihan karpet dan dua bola tar.
Kedua peneliti itu menjelaskan tidak hanya penyu, plastik juga ditemukan pada spesies laut yang selama ini liar dan rentan. Misalnya di sarang burung, cangkang kepiting termasuk kerang dan di dalam perut ikan paus serta elang laut.
Sejumlah ahli menyebut lebih dari 260 spesies dilaporkan menelan atau terjerat plastik. "Kultur sekali pakai kita yang memakai plastik ternyata jadi jalan tol menuju kematian biota laut," teriak aktivis lingkungan hidup.
Memang, setiap tahun 260 juta ton plastik diproduksi di seluruh dunia. Angka ini naik pesat dari setengah ton pada tahun 1950. Setiap hari, satu miliar tas plastik gratis dibagikan di pasar dan supermarket. Tiga dari 1.000 plastik itu ternyata hanyut hingga ke laut.
Pada Mei tahun lalu, supermarket di Inggris misalnya menyerahkan 475 juta kantong plastik. Angka ini 5 persen lebih banyak daripada tahun 2009 di bulan yang sama. "Tahun lalu saya menemukan 76 kantong plastik di laut hanya dalam satu menit ketika berdiri di haluan kapal untuk meneliti penyu laut di Indonesia," kata Nichols.
Data Kementerian Negara Lingkungan Hidup Indonesia menyebut setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kilogram sampah dalam satu hari. Dari jumlah itu, 15 persennya adalah plastik. Dengan asumsi sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik yang tertimbun mencapai 26.500 ton per hari.
Plastik dari bungkus mie instan misalnya. Kabarnya satu produsen yang menguasai 80 persen pasar, bungkus mie-nya mencapai 11 miliar. Angka ini, menurut data Kementrian Lingkungan Hidup, setara dengan 640 ton sampah plastik per tahun.
Penyu memang rentan terhadap kantong plastik. Hewan ini mengira plastik sebagai ubur-ubur yang jadi salah satu makanan favorit. Plastik yang tertelan dapat memblokir saluran pencernaan dan lambat laut menimbulkan kematian.
Selama 100 juta tahun terakhir, penyu merasakan hidup bersih tanpa polusi. Kini, hewan tersebut terancam punah oleh sampah plastik. "Dampak dari kebudayaan kita yang menggunakan plastik sekali pakai," kata Wallace Nichols
UNTUNG WIDYANTO | DAILYMAIL