TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah pihak membentuk panitia nasional untuk menyambut gerhana matahari total di Indonesia, yang akan terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016. Meski fenomena alam itu rutin terjadi 18 bulan sekali, lokasi penglihatannya—sesuai dengan garis lintasan gerhana—selalu berbeda tempat di dunia. Kali ini, garis lintasan gerhana matahari total berada di sepanjang wilayah Indonesia hingga Lautan Pasifik.
Panitia nasional itu melibatkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Kementerian Komunikasi dan Informatika; Kementerian Pariwisata; Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; Institut Teknologi Bandung; Observatorium Bosscha; dan komunitas astronom amatir Langit Selatan di Bandung. Kepanitiaan itu digagas pada April 2015, yang dirintis Lapan dan ITB, untuk pengamatan dan riset gerhana matahari total 2016.
"Fungsinya lebih ke koordinasi, seperti riset, izin tamu dari luar negeri, informasi soal gerhana, dan lokasi pengamatan," kata Avivah Yamani dari komunitas Langit Selatan kepada Tempo, Kamis, 21 Januari 2016. Selain kegiatan ilmiah, ada usul lain pada lokakarya nasional di kantor Lapan, Bandung, untuk menjadikan peristiwa alam itu sebagai obyek wisata. Sejumlah daerah menyatakan siap menyambutnya.
Proses gerhana matahari total, yakni ketika bulan terlihat perlahan dari bumi menutupi matahari, akan dimulai dari Samudra Indonesia ke arah timur, melintasi beberapa daerah di Sumatera hingga Halmahera, sampai berakhir di Lautan Pasifik. “Daya tarik wisatanya buat Indonesia besar,” tuturnya.
Sejauh ini, sepengetahuan Avivah, jumlah turis, pengamat amatir, serta peneliti yang mencari lokasi serta penginapan di Sulawesi untuk menyaksikan gerhana matahari total berkisar 3.000 orang. “Di Maluku, sekitar 800 orang yang memesan kamar,” ujarnya. Ada kemungkinan para pengamat siap membangun tenda karena terbatasnya akomodasi, terutama di wilayah Indonesia timur, yang menjadi lokasi favorit.
Anggota komunitas Langit Selatan, kata Avivah, sudah jauh-jauh hari mencari tempat pengamatan di Maba, Halmahera Utara. Selain mengamati dan memotret, mereka akan berbagi pengetahuan soal gerhana matahari total kepada pelajar di sekolah terdekat.
Observatorium Bosscha juga berencana melakukan pengamatan. Lokasinya, menurut seorang astronom di sana, Mohamad Irfan, tersebar di wilayah Kalimantan serta Sulawesi. Bandung termasuk daerah yang mendapat gerhana matahari total sebagian, seperti Jakarta dan daerah lain di Jawa hingga Papua.
ANWAR SISWADI