Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empedu Menjadi Sinyal E-Coli Bertahan Hidup  

image-gnews
.
.
Iklan

TEMPO InteraktifMintana - Peneliti dari Mintana State University dan University of New England menemukan kemampuan bakteri E-Coli mengubah prilaku dalam proses sekresi empedu di usus kecil. Perubahan prilaku ini memungkinkan bakteri penyebab sakit usus itu bertahan hidup.

"Kami menemukan empedu menyebabkan bakteri mematikan gen yang meningkatkan lampiran ketat pelindung sel inang. Empedu efektif mencegah bakteri menempel ke sel-sel epitel yang melapisi usus kecil," kata Dr Hamner dalam presentasi karyanya di pertemuan musim semi Society for General Microbiology di Edinburgh.

Temuan ini memungkinkan kita bisa melindungi makanan dari kontaminasi bakteri berbahaya, serta memahami bagaimana cara mereka menyebabkan sakit. Pada kondisi itu, bakteri bergerak melalui saluran pencernaan menuju usus besar dimana konsentrasi empedu menurun.

"Sedikitnya konsentrasi empedu di usus besar menjadi sinyal bagi bakteri mengaktifkan kemampuan mereka melekat ke sel epitel dan mempersiapkan diri mengeluarkan racun kembali," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diskresi empedu pada usus kecil merupakan antibakteri yang berpengaruh merusak membran bakteri dan DNA bakteri. Meskipun empedu adalah mekanisme pertahanan manusia, tapi Dr Hamner dan rekannya menemukan bakteri seperti Escherichia coli O157: H7 - suatu patogen yang bertalian dengan makanan penting -  mampu bertahan dengan berevolusi.

Bakteri ini menggunakan sinyal kehadiran empedu sampai menemukan usus untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri untuk menyebabkan penyakit. Tim Dr Hamner menemukan empedu menyebabkan bakteri mengaktifkan gen yang meningkatkan penyerapan zat besi.

"Hal ini berguna dalam lingkungan tekanan kuat - seperti usus kecil – mereka bertahan dengan nutrisi penting bagi pertumbuhan bakteri. Dengan meningkatkan peluang menyerap zat besi, bakteri bisa memaksimalkan peluang kelangsungan hidupnya."

Mempelajari kemampuan bakteri yang lebih cenderung menempel pada sel-sel bisa membantu mengurangi dampak keracunan makanan. "Dengan belajar bagaimana bakteri melekat pada permukaan makanan seperti daun bayam atau menjadi tuan rumah jaringan seperti lapisan usus, kami berharap lebih dapat melindungi sumber-sumber makanan terkontaminasi bakteri ini. Belajar bagaimana bakteri ini berinteraksi dengan tuan rumah seperti pada manusia atau sapi bisa mengajar bagaimana mengganggu cara bakteri mengakibatkan penyakit, "kata Dr Hamner.

SCIENCEDAILY | PURW
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

6 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

19 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

23 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

24 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

53 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

55 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

59 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Sisa rambut rontok yang tertinggal di sisir.
Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.


5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

30 Januari 2024

Cuka apel. Freepik.com/Rawpixel.com
5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

Mengonsumsi cuka sari apel dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Apa saja?