Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Burma Bangun Suaka Harimau Terbesar di Dunia  

image-gnews
AP/WWF-PHKA
AP/WWF-PHKA
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Burma mendeklarasikan kawasan suaka terbesar di dunia untuk melindungi harimau dari kepunahan. Seluruh kawasan Hukaung Valley di Asia Tenggara akan digunakan sebagai lokasi suaka harimau tersebut.

Deklarasi itu merupakan sebuah langkah maju yang amat penting untuk menyelamatkan harimau, salah satu spesies paling terancam punah di bumi. Jumlah satwa langka itu di alam menyusut tajam dari sekitar 100 ribu ekor seabad yang lalu menjadi kurang dari 3.000 pada saat ini. "Kini Burma menawarkan salah satu harapan terbaik untuk menyelamatkan harimau di Asia Tenggara," kata Colin Poole, Direktur Asia Program Wildlife Conservation Society. "Daerah perlindungan yang baru diperluas di Lembah Hukaung itu akan menjadi batu penjuru bagi konservasi harimau."

Populasi harimau yang tersisa di dunia pada saat ini berada di wilayah-wilayah kecil terisolasi yang terus-menerus menghadapi ancaman dari perburuan ilegal terhadap harimau maupun binatang mangsanya. Suaka alam Hukaung Valley merupakan satu dari sejumlah lokasi habitat harimau yang tersisa dan potensial di berbagai wilayah Asia.

Suaka harimau Hukaung Valley mencakup kawasan hutan seluas 22 ribu kilometer persegi di daerah paling utara negara tersebut. Daerah itu diduga masih dihuni beberapa ratus ekor harimau. Perburuan ilegal baik terhadap harimau maupun binatang mangsanya mengakibatkan anjloknya jumlah mereka di daerah itu, dan sejumlah studi memperkirakan hanya terdapat 50 kucing besar yang tersisa di wilayah tersebut.

Pada 2004, pemerintah Burma telah mencanangkan kawasan seluas 6.500 km persegi di Lembah Hukaung sebagai suaka margasatwa. Namun pencanangan baru ini memperluas kawasan perlindungan itu dengan tambahan area seluas 11 ribu km persegi. Penambahan itu membuat luas kawasan suaka margasatwa itu terbentang 17.477 km persegi, dan menjadi inti suaka harimau Hukaung Valley yang lebih luas.

Penetapan kawasan itu sebagai daerah perlindungan harimau terjadi setelah Perdana Menteri Burma Thein Sein mengumpulkan 17 anggota kabinetnya untuk terbang ke Lembah Hukaung awal tahun ini untuk menaksir apa yang dibutuhkan kawasan konservasi tersebut dan menyampaikan arti penting kawasan itu bagi harimau dan spesies lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencanangan suaka harimau itu juga turut melindungi bentangan hutan tertutup terakhir di kawasan Indo-Pasifik, yang merupakan salah satu ekosistem terpenting bagi konservasi mamalia besar dalam jangka panjang, seperti harimau, macan dahan, dan gajah Asia. Sekitar 370 spesies burung, termasuk sejenis burung rangkong Aceros nipalensis, yang kondisinya amat kritis, ditemukan di kawasan itu. Dari 13.500 spesies tumbuhan di dunia, sekitar 7.000 di antaranya ditemukan di Lembah Hukaung.

"Saya telah memimpikan hari ini selama bertahun-tahun," kata Alan Rabinowitz, CEO Pantera, sebuah lembaga konservasi kucing liar. "Langkah yang kami buat pada 2004 adalah landasan, tapi melindungi seluruh lembah untuk memastikan harimau dapat hidup dan menjelajah dengan bebas telah mengubahnya secara keseluruhan. Suaka ini salah satu habitat harimau terpenting di dunia, dan saya gembira karena rakyat serta pemerintah Burma memahami betapa penting melestarikannya. "

Para ilmuwan dan ahli konservasi yakin populasi harimau akan pulih kembali bila ancaman terburuk bagi keberadaan mereka, yaitu perburuan ilegal, dihentikan dengan segera dan secara efektif.

TJANDRA l LIVESCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita di India Selamat Dari Terkaman Harimau
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.


Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Seekor anak harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang ditemukan warga dalam kondisi lemas di kebun karet Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis akhirnya mati setelah mendapat perawatan medis di Klinik Hewan BBKSDA Riau, 26 Mei 2017. Harimau disebut mengalami dehidrasi berat dan mal nutrisi yang membuat komplikasi di beberapa bagian tubuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.


Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.


Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Umat Hindu memercikan air suci pada seekor anak Harimau puith saat ritual Tumpek Kandang di Bali Zoo, 3 Oktober 2015. Ritual Tumpek Kandang dilaksanakan untuk mendoakan agar hewan tersebut dapat berkembang dengan baik, harmonis, terjaga kelestariannya dan memberi manfaat positif bagi manusia. TEMPO/Johannes P. Christo
Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.


Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Seekor harimau Sumatera beristirahat di kandang barunya di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5).  REUTERS/Mike Blake
Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.


Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera. AP/WWF-Indonesia/PHKA
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.


Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Simanis (13) induk harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bersama dua dari tiga anaknya yang berumur 25 hari di Taman Marga Satwa Medan, Sumut. ANTARA/Irsan Mulyadi
Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.


Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Ilustrasi harimau Sumatera. dok. TEMPO
Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).


Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.


Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.