TEMPO Interaktif, Arizona, Amerika Serikat - Dua bongkah batu angkasa atau asteroid akan melintas beriringan di dekat Bumi dini hari nanti. Kita membutuhkan teleskop untuk bisa melihat keduanya. Saat melintas dekat Bumi asteroid akan berpendar sehingga menimbulkan cahaya terang. "Namun tetap sulit ditangkap mata," kata Direktur Asteroid dan Planet Terpencil Asosiasi Astronomi Inggris, Richard Miles, Rabu (8/9).
Astronom di Mount Lemmon Survey di Tucson, Arizona, Amerika Serikat menyebutkan asteroid pertama, dinamakan 2010 RF12. Benda angkasa ini berupa bongkahan batu dengan diameter antara 5,8 dan 13 meter. Lintasannya berada pada jarak 79 ribu kilometer di atas pemukaan bumi. Jarak sejauh ini tergolong dekat karena lebih pendek ketimbang jarak Bumi-Bulan yakni 384 ribu kilometer.
Asteroid kedua, 2010 RX30, memiliki diameter antara 10 dan 22 meter. Jarak lintasnya dari Bumi sekitar 248 ribu kilometer. Meski lintasan tak lebih jauh dari jarak bumi dan bulan, Miles mengatakan, "Keduanya tidak membahayakan Bumi."
Asteroid melintas di dekat bumi sebenarnya bukan hal baru. Tapi dua asteroid berjalan beriringan merupakan aktivitas langit yang langka. Asteroid 2010 RX30 akan melintas lebih awal tengah malam nanti. Namun, Miles melanjutkan, untuk bisa menangkap gerakan benda tersebut butuh kecermatan tinggi karena asteroid akan melintas dengan kecepatan tinggi.
Kamis, sekitar pukul 01.00 dan 02.00, 2010 RF12 menyusul. Sayangnya asteroid kedua melintas dengan magnitude 13 -- ukuran cahaya benda langit dengan skala makin kecil makin terang. Benda langit di atas magnitude 6,5 tak terlihat dari Bumi. Jadi sepertinya sulit menemukan gerakan kedua asteroid itu nanti malam.
SPACE | REZA M