Dua peneliti NASA menggunakan data satelit untuk memantau 104 danau besar di seluruh dunia. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata danau memanas 1,1 derajat Celsius sejak 1985. Angka itu sekitar dua setengah kali lipat kenaikan temperatur global dalam periode yang sama.
Danau Ladoga di Rusia dan Danau Tahoe di Amerika menunjukkan pemanasan tertinggi. Peneliti studi itu, Simon Hook, ilmuwan di Jet Propulsion Lab di Pasadena, California, Danau Tahoe memanas 1,7 derajat Celsius sejak 1985, sedangkan temperatur air Ladoga melonjak hingga 2,2 derajat Celsius.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters, Hook dan timnya menggunakan sejumlah satelit dan analisis citra thermal inframerah danau-danau itu pada musim dingin dan panas. Mereka juga membandingkan angka itu dengan data yang dicatat pelampung yang dipasang di danau tersebut.
“Hasilnya cocok dengan apa yang kami lihat pada pengukuran temperatur udara,” kata Hook. “Kami terkejut bahwa di beberapa tempat, pemanasan danaunya jauh lebih tinggi daripada temperatur udara.”
Kini para ilmuwan tersebut berusaha menelitu mengapa danau lebih cepat memanas daripada udara atau tanah. Salah satu alasan mengapa danau memanas adalah danau lebih lambat memanas daripada tanah, namun juga lebih lambat mendingin.
Meski tak terlibat dalam studi itu, ilmuwan iklim NASA Gavin Schmidt mengatakan riset tersebut masuk akal dan mendukung sistem pengukuran independen lain untuk memperlihatkan bahwa bumi ini tengah memanas.
Secara keseluruhan, 41 danau memperlihatkan kenaikan temperatur secara signifikan, sedangkan kenaikan temperatur 59 danau lainnya tidak dianggap signifikan. Hook mengatakan hanya empat danau yang temperaturnya turun, namun tidak signifikan.
AP | TJANDRA