TEMPO Interaktif, New York - Para dokter hewan dari Wildlife Conservation Society (WCS) di Kebun Binatang Bronx, biro pengawasan satwa liar dan perikanan Amerika Serikat, Departemen Konservasi Lingkungan New York, dan Massachusetts Natural Heritage and Endangered Species Program, menggalang kekuatan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi salah satu spesies reptil mereka. Populasi kura-kura bog Amerika Utara merosot tajam akibat tingginya angka kematian reptil itu.
Ukuran kura-kura bog (Glyptemys muhlenbergii) dewasa kurang dari 12 sentimeter dan beratnya kurang dari 1 kilogram. Pengawas satwa liar di sejumlah habitat kura-kura melaporkan jumlah kura-kura mati jauh di atas angka rata-rata kematian binatang terancam punah itu dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk mengetahui penyebab naiknya angka kematian di sejumlah lokasi dan mengidentifikasi kondisi kesehatan kura-kura di tempat lain, Program Kesehatan Global di WCS yang berada di Kebun Binatang Bronx meminjamkan para pakarnya untuk melakukan pemeriksaan. Di berbagai lokasi di Negara Bagian New York dan Massachusetts.
Tim kura-kura bog telah menemukan lokasi kura-kura liar untuk memperoleh kondisi dasar dan mengidentifikasi penyebab yang dapat mengungkap misteri matinya kura-kura terkecil itu. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, tim kesehatan akan mengumpulkan sejumlah sampel darah, kotoran, dan biopsi untuk dianalisis.
“Kami melakukan pemindaian untuk mengidentifikasi penyebab meningkatnya kematian kura-kura,” kata Bonnie Raphael dari Department Head for Wildlife Medicine WCS. “Informasi ini akan digunakan untuk membantu mengetahui apakah kematian kura-kura tersebut disebabkan oleh penyakit menular, gangguan lingkungan, atau faktor lain.”
SCIENCEDAILY | TJANDRA