Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Selam Cina ini Menyelam Hingga Dasar Pasifik

image-gnews
AP/Guang Niu
AP/Guang Niu
Iklan

TEMPO Interaktif, Beijing - Jiaolong tak memiliki tanduk maupun empat kaki seperti naga laut Jiaolong dalam mitologi Cina. Namun kapal selam buatan Cina ini mampu menyelam hingga kedalaman lebih dari 5.000 meter dan masuk jajaran kapal selam elite yang menyelam lebih dari 3.500 meter. Jiaolong adalah kapal selam berawak Cina yang khusus dirancang untuk mengarungi laut dalam.

Selasa lalu, kapal selam ini melampaui kemampuan kapal selam Amerika Serikat, Alvin, dengan menyelami Samudra Pasifik timur, sebelah tenggara Hawaii, hingga kedalaman 5.057 meter, dan disusul 5.188 meter pada tes berikutnya. Jiaolong, yang berarti naga laut dalam bahasa Cina,  menancapkan tonggak baru dalam perlombaan untuk mengeksplorasi sumber daya mineral yang diperkirakan tersimpan di dasar laut terdalam dunia.

“Kedalaman itu menunjukkan bahwa Jiaolong mampu mencapai lebih dari 70 persen dasar laut di dunia,” kata Kepala Operasi Penyelaman, Wang Fei. “Jiaolong akan membuka jalan untuk pemecahan rekor 7.000 meter dalam tes penyelaman pada 2012."

Hingga saat ini rekor penyelaman itu masih dipegang oleh kapal selam Jepang, Shinkai 6.500, yang menyelam hingga 6.527 meter pada Agustus 1989.

Akhir pekan lalu, badan kelautan Cina, State Oceanic Administration (SOA), menyatakan bahwa misi yang dilakukan kapal selam itu meraih sukses dalam melakukan empat tes penyelaman, yang dimulai pada 21 Juli 2011.

“Pada kedalaman 5.000 meter, Jiaolong mampu menahan tekanan besar sekitar 5.000 ton per meter persegi,” kata Wang. “Tes berikutnya adalah melakukan riset ilmiah dan mencoba berbagai fungsi wahana tersebut.”

Dalam uji coba penyelaman tersebut, Jiaolong telah menancapkan “marker” di dasar laut, mengambil sampel, menguji perangkat komunikasi akustik bawah airnya, dan mengambil gambar saat menyelami Samudra Pasifik. Kegiatan bawah laut itu membuktikan stabilitas dan kemampuan berbagai fungsi wahana tersebut ketika menyelam di laut dalam.

Kepala tim perancang kapal selam itu, Xu Qinan, menyatakan bahwa sistem komunikasi digital bawah laut dan sistem mobilitas bawah laut yang dimiliki Jiaolong memungkinkan kapal selam bergerak maju dan mundur dengan mudah di dalam laut.

Desain dan berbagai teknologi mutakhir yang dimiliki wahana sepanjang 7,9 meter ini memungkinkan Jiaolong menyelam sampai 7.000 meter di bawah permukaan laut. Kedalaman itulah yang akan dikunjungi tiga awak Jiaolong, Tang Jialing, Fu Wentao, dan Ye Cong, dalam penyelaman menggunakan wahana berbadan titanium itu tahun depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu-satunya kapal selam yang pernah menjelajah ke kedalaman lebih dari 7.000 meter adalah bathyscape (kapal selam ultradalam) Trieste pada 1960. Ahli oseanografi Swiss, Jacques Piccard, dan Letnan Angkatan Laut Amerika, Don Walsh, mencetak rekor 10.916 meter di bawah permukaan laut ketika mereka menyelam hingga ke dasar Challenger Deep, titik terdalam di bumi. Jacques dan ayahnya, Auguste Piccard, ikut menyumbangkan gagasannya dalam desain kapal selam ultradalam tersebut.

Jiaolong dikembangkan oleh Program National 863 pemerintah Cina, atau lebih dikenal dengan sebutan Rencana 863. Program itu juga terlibat dalam pembangunan pesawat antariksa Shenzhou, mengangkat Cina sebagai negara ketiga yang mengirim dan menerbangkan manusia ke luar angkasa.
Menggunakan kapal selam itu, pemerintah Cina mampu mengeksplorasi deposit mineral yang diperkirakan banyak tersimpan di dasar laut dalam, seperti emas, tembaga, zinc, bahkan mineral langka yttrium. Berbeda dengan cadangan mineral di perut bumi yang kian menipis karena industri pertambangan sebesar US$ 225 miliar setahun, samudra dunia, yang mencakup lebih dari dua pertiga permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 m, menawarkan cadangan mineral berlimpah.

Cina telah menandatangani kesepakatan dengan International Seabed Authority (ISA) untuk memetakan area di Samudra Pasifik seluas 7,8 juta hektare. Beberapa pekan lalu, ISA mengeluarkan izin bagi Cina dan Rusia untuk mengeksplorasi Zona Rekahan Clarion-Clipperton, yang kaya mangan, di sebelah timur Pasifik Tengah.

Rusia memiliki dua kapal selam Mir buatan Finlandia dengan kemampuan menyelam maksimum 6.000 meter. Mir pernah digunakan oleh sutradara film Hollywood, James Cameron untuk memfilmkan reruntuhan kapal Titanic.

Kemampuan “naga laut” mengarungi laut dalam membuat Cina memperoleh akses ke berbagai area laut dalam di dunia sekaligus satu dari lima negara yang dapat menjangkau laut di bawah 3.500 meter. Selain Cina, Jepang, dan Rusia, dua negara yang mempunyai kapal selam laut dalam adalah Amerika Serikat dan Prancis.

Prancis mempunyai Nautile, yang juga pernah mengunjungi reruntuhan kapal Titanic, dan mampu menyelam hingga kedalaman 6.000 meter. Belum lama ini Nautile turut membantu mencari kotak hitam pesawat Air France penerbangan 447 dari Rio de Janeiro menuju Paris, yang jatuh di Samudra Atlantik pada 1 Juni 2009.

Kapal selam Amerika, Alvin, dapat menyelam hingga kedalaman 4.500 meter. Kapal selam yang dioperasikan oleh Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) itu telah menyelesaikan misi finalnya, mempelajari efek tumpahan minyak terhadap kehidupan laut beberapa kilometer dari lokasi anjungan minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko. WHOI berencana merombak Alvin agar kapal selama itu dapat mencapai kedalaman 6.500 meter serta memperbesar bola titanium kabin awak.

TJANDRA DEWI | XINHUA | GUARDIAN | GRAPHICNEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

59 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.


Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pakar bidang ilmu pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan  dan Ilmu Kelautan IPB University pada Sabtu, 27 Januari 2024 di Bogor, Jawa Barat.  Foto: Istimewa
Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.


Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Andalas (Unand) Sakti Wahyu Trenggono saat diwawancarai awak media di Padang, Selasa, (31/10/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.


Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut


Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo menyampaikan pandanganya saat acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia bertajuk Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Dalam pidatonya Ganjar menyinggung minat anak muda untuk masuk ke dunia politik masih sangat sedikit hingga potensi lumbung pangan Indonesia akan keranah Internasional. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.


BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

30 Oktober 2023

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (BMKG)
BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.


Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ditemui di Senayan, pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.


Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

22 Oktober 2023

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad yang tergabung dalam komunitas Ocean Young Guards. Dokumentasi: Unpad.
Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.


RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

20 Juli 2023

(Dari kiri) Kabiro Komunikasi Kemenko Marves Andreas Dipi Patria, Sekretaris Kemenko Marves Ayodhia  G. L. Kalake, Plt. Asdep Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marves Sora Lokita, dan Senior Advisor for Climate and Environmental Governance AIS Program Manager Abdul Wahib Situmorang dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 20 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

Pemerintah akan menggelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/Ais Forum) pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves menyebut, forum tersebut akan menghadirkan delegasi dari 51 negara anggota Ais Forum.


Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

23 Juni 2023

Pematokan laut dengan cara dipagar bentangan batang bambu sepanjang 400 meter menyebabkan  nelayan pesisir Desa Jenggot  Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang  tak bisa melaut. FOTO: istimewa
Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

Pagar bambu memagari wilayah laut di peraiaran Kabupaten Tangerang. Memanjang hingga berkilo-kilometer. Tidak ada yang tahu siapa yang pasang.