Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seperti Inikah Wajah Nenek Moyang Manusia?  

image-gnews
Sahelanthropus tchadensis yang hidup 7 tahun lalu
Sahelanthropus tchadensis yang hidup 7 tahun lalu
Iklan

TEMPO.CO, Dresden - Sebuah pameran di museum di Dresden, Jerman, menunjukkan bagaimana teknologi forensik berguna menciptakan kembali beberapa anggota terjauh dari 'keluarga' evolusi manusia. Kita bakal mengetahui wajah nenek moyang manusia yang hidup pada masa 7 juta tahun lalu.

Para peneliti menggunakan teknologi forensik untuk merekonstruksi 27 wajah nenek moyang manusia. Model wajah dibangun dari rekonstruksi forensik tengkorak fosil.

Ke-27 kepala model dibuat menggunakan sisa-sisa fosil, termasuk sebagian dari fosil Sahelanthropus tchadensis, nenek moyang manusia yang hidup 7 juta tahun lalu. Ketika itu, manusia dan simpanse berbagi nenek moyang yang sama, yakni saat 'hominid' pertama kali muncul di Afrika.

Paranthropus boisei, misalnya, hidup 2 juta tahun lalu dan memiliki tengkorak yang sangat khusus untuk mengunyah makanan berat. Spesies ini dikenal sebagai 'manusia Nutcracker' karena memiliki gigi terbesar dan enamel tertebal dari seluruh hominid yang selama ini dikenal.

Antropolog forensik menggunakan teknologi komputer yang sama seperti yang digunakan polisi untuk merekonstruksi manusia purba. Tengkorak nenek moyang, seperti Sahelanthropus tchadensis yang kondisinya nyaris lengkap, telah memungkinkan para peneliti merekonstruksi wajah nenek moyang kita semirip mungkin saat mereka masih hidup.

Salhelanthropus tchadensis tercatat hidup sebelum manusia dan simpanse, sepupu terdekat kita secara evolusi, terpisah secara genetis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Menggunakan metode antropologi forensik, berbagai hominid diciptakan ulang bukan sebagai karakteristik ideal, tapi sebagai individu," kata pengelola museum. "Masing-masing menceritakan kisahnya sendiri, di mana mereka tinggal, apa yang mereka makan, apa kemungkinan penyebab kematian mereka, dan masih banyak lagi lainnya."

Beberapa tombak tertua yang pernah ditemukan juga dipamerkan di museum. Tombak-tombak tertua yang dipamerkan tercatat berumur 400.000 tahun.

Pihak museum menambahkan, sempat ada sedikit keraguan bahwa Afrika adalah tempat lahir manusia. "Ini adalah tempat tinggal tetap paling kuno dari nenek moyang kita yang pernah digali," kata dia.

Pameran ini memperkenalkan kita ke situs-situs penggalian di Afrika, tempat para ilmuwan sedang melakukan penelitian tentang asal usul umat manusia.

DAILY MAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Jejak kaki manusia purba di Taman Nasional White Sands di New Mexico, AS, terlihat dalam foto selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 5 Oktober 2023. Layanan Taman Nasional AS/Handout via REUTERS
Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.


Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Penjabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah meninjau kesiapan peresmian Museum Gua Harimau, Selasa. (ANTARA/Edo Purmana/23)
Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.


Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

2 Oktober 2022

Arak arakan gethek menyusuri Sungai Bengawan Solo dalam acara Bengawan Solo Gethek Festival, (20/11). Puluhan gethek serta awaknya menggunakan pakaian dan hiasan abad 18-19 seakan menghidupkan kembali suasana Solo tempo dulu. TEMPO/Andry Prasetyo.
Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

Bengawan Solo, sungai terpanjang di Indonesia. Ini 5 fakta menarik tentang sungai ini, termasuk pesawat Garuda Pernah water landing dan pencemaran.


Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

18 September 2022

Pengunjung Pameran Kampung Purba melihat patung/manekin manusia purba Homo Erectus yang dipamerkan di De' Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Sabtu, 17 September 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

Menggambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari masa berburu hingga menetap, Pameran Kampung Purba adalah metode pembelajaran untuk generasi muda.


Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

2 Desember 2021

Salah satu tulang Denisovan ditemukan di Gua Denisova di Siberia. (Katerina Douka)
Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil Denisovan menunjukkan bahwa mereka mungkin pernah tersebar di seluruh benua Asia, Asia Tenggara dan Oseania.


Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan gua berumur 44 ribu tahun yang ditemukan di Maros, Sulsel, menggambarkan manusia sedang berburu binatang. (dailymail.co.uk)
Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.


Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Gambar ilustrasi seniman mengenai spesies manusia purba Homo Bodoensis. Scitechdaily.com
Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

19 Oktober 2021

Salah satu lokasi temuan fosil di Pulau Sirtwo Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat. (Dok.Tim Paleontologi)
Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

Dari riset fosil, bisa untuk mencari indikasi lingkungan purba daerah Waduk Saguling, apakah dulu berupa hutan atau padang rumput.


Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

26 Juni 2021

Gambar rekaan untuk spesies baru, Homo longi atau Manusia Naga, berdasarkan fosil tengkorak yang ditemukan di Cina. Klaim spesies baru masih diragukan. Newscientist.com
Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan yang masih misterius.