TEMPO.CO, California - Dua perusahaan ini bagai kiblat di dunia inovasi teknologi. Keduanya mewakili unsur pelatihan, disiplin, dan kreativitas improvisasi.
Dalam ceramah di acara World Economic Forum di Davos, Switzerland, John Kao, seorang penasihat inovasi untuk perusahaan dan pemerintah mengibaratkan keseimbangan Yin dan Yang ada pada Google dan Apple.
Yin ditandai dengan sesuatu yang lambat, lembut, menyebar, dingin, basah, dan pasif. Berhubungan dengan air, Bumi, bulan, feminitas, dan malam hari. Yang sebaliknya ditandai dengan cepat, keras, padat, fokus, panas, kering, dan agresif. Berhubungan dengan api, langit, matahari, maskulinitas, dan siang hari.
Kao yang juga pianis jazz ini menjelaskan ada model penerapan inovasi yang bertolak belakang antara Google dan Apple.
Google mendasarkan inovasinya pada eksperimen dan data. Perusahaan ini terus-menerus mengembangkan sistem pencarian, pasar iklan, e-mail, dan layanan lainnya. Intinya, semua servis yang disajikan Google bergantung pada bagaimana orang atau konsumen menggunakan Internet.
Kao mengatakan Google menerapkan sistem pendekatan bottom-up. "Google menganggap konsumen atau pelanggan sebagai peserta dan mitra dalam desain produk mereka," kata Kao seperti dikutip NYTimes, Senin, 30 Januari 2012.
Sedangkan sifat Apple adalah kebalikan dari Google. Perusahaan ini lebih mengedepankan supervisi dan intuisi atasan. Initinya, model inovasi yang diterapkan adalah top-down.
Bahkan Steve Jobs punya jawaban standar untuk hal ini. "Bukan menjadi tugas konsumen untuk mengetahui apa yang mereka inginkan," kata Jobs.
Namun perlu diperhatikan juga bahwa ada perbedaan mendasar pada kedua perusahaan itu. Apple bergerak di dunia fisik yang jauh berbeda dari Google yang berkutat di dunia perangkat lunak.
NYTIMES | RINI K