Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Bayi Menggemaskan hingga Usia 4,5 Tahun?

image-gnews
Huffingtonpost.co.uk
Huffingtonpost.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta-Dengan wajah bulat, mata besar yang bening, serta hidung dan mulut mungil, bayi dapat memikat hati semua orang yang melihatnya. Namun semua hal yang membuat bayi terlihat lucu dan menggemaskan itu akan hilang setelah sang anak menginjak usia 4 tahun 6 bulan.

Penelitian oleh ahli psikologi dari Cina dan University of Toronto di Kanada menunjukkan bayi kehilangan wajah lucunya pada usia 4,5 tahun. Fakta tersebut diperoleh tiga ahli psikologi, Lu Zhu Luo, Hong Li, dan Kang Lee, setelah mendapat masukan dari 60 orang sukarelawan dewasa.

Mereka menyerahkan banyak sampel foto wajah bayi, mulai yang baru lahir hingga anak usia 6 tahun 6 bulan, kepada para sukarelawan untuk dinilai. Penilaian didasarkan pada dua hal: seberapa besar minat sukarelawan terhadap wajah pada foto itu dan seberapa menarik wajah tersebut.

Jawaban itu dipakai untuk memperkirakan pada umur berapa bayi kehilangan wajah menggemaskan mereka. "Orang dewasa menilai anak yang lebih muda lebih disukai dan menarik," kata Kang Lee dari Institute of Child Study, University of Toronto, kepada Sciencedirect. "Setelah berusia 4 tahun 6 bulan, penilaian tersebut sudah tak berlaku."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, wajah lucu bayi disebabkan oleh tulang tengkorak yang masih dalam tahap pertumbuhan. Selama kurun waktu tersebut, struktur wajah bayi memperlihatkan muka yang membulat, mata yang besar, dan kepala yang besar, sedangkan hidung dan bibirnya kecil. Selama tahap pertumbuhan, wajah kanak-kanak yang menggemaskan perlahan menghilang setelah ia mengnjak usia 4 tahun 6 bulan.

Hal itu ada hubungannya dengan strategi survival manusia sebagai spesies. Manusia cenderung tertarik pada fitur-fitur tersebut seperti wajah bulat, mata besar, dan hidung serta mulut yang kecil, dan menganggapnya menggemaskan. Fitur itu membuat manusia merasa lembut dan protektif, sehingga meningkatkan peluang bayi itu untuk selamat.

TIME | ANTON WILLIAM

Berita lain:
Di Kamboja, Office Boy pun Pakai iPhone Terbaru

Aplikasi Kontroversial Penguntit Perempuan

Ada Guci Penuh Mata Uang Kaisar Cina

Benarkah Kehidupan di Bumi dari Luar Angkasa?

Lucunya Bayi Cuma Sampai Usia 4,5 Tahun

Toshiba 'Sulap' Tablet Jadi Televisi

Menyelamatkan Mesin Apollo 11

Lagi, Spesies Kadal Endemik Hawaii Punah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.