TEMPO.CO , Jakarta - Gara-gara klepon, Affath Firdausi bisa magang di kantor pusat Rovio, pengembang game terkenal Angry Birds. Berawal dari kesukaannya akan jajanan tradisional tersebut, Affath mengembangkan game bernama Klepon Stack.
Oleh tim Nokia dan Rovio, Klepon Stack dipilih sebagai game terbaik di antara 10 finalis yang masuk dalam kompetisi game developer Nokia Asha Apps Challenge yang diselenggarakan Nokia Indonesia.
Sebagai hadiah, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia angkatan 2008 ini akan menjalani program magang selama satu minggu di kantor pusat Rovio di Finlandia.
"Game ini kompleksitasnya serupa dengan Angry Birds," kata Developer Manager, Nokia South East Asia, Narenda Wicaksono, saat mengumumkan pemenang di Jakarta, Kamis, 26 April 2012.
Game yang digarap sendirian oleh Affath ini menuntut pemain untuk menumpuk tiga jajanan tradisional, klepon, wajik, dan sukun dalam sebuah nampan. Tantangannya, pemain harus menjaga tumpukan tetap seimbang agar tidak jatuh.
Baca Juga:
"Harus hati-hati ketika meletakkan kleponnya untuk menjaga keseimbangan," kata Affath.
Menurut Narenda, game garapan Affath ini sudah menggunakan physic engine yang juga ada ada dalam Angry Birds. Misalnya untuk proses menggelinding benda yang jatuh.
Ini yang membuat kompleksitas Klepon Stack sama dengan Angry Birds. "Physic engine ini berfungsi untuk gravitasi saat benda jatuh," katanya.
Dalam penjurian yang langsung dilakukan tim Rovio di Finlandia ini terdapat beberapa aspek yang dinilai. Mulai dari sisi game play, user experience, coding, kompleksitas, dan performa. “Semuanya bagus-bagus, Rovio sampai bolak-balik email,” katanya.
Klepon Stack dinilai mempunyai kompleksitas yang mumpuni sekaligus mempunyai user interface yang menarik. Meskipun, menurut Narenda, dari sisi user interface masih memerlukan pengembangan. "Comsumer itu nggak perlu yang rumit, yang penting beauty-nya," katanya.
Nokia Store, kata Narenda, juga sangat ketat dalam menerima aplikasi. Nokia tidak ingin aplikasi yang masuk malah membawa virus dan membuat telepon seluler rusak.
Tim Nokia juga akan menguji aplikasi itu di semua perangkat dan disesuaikan dengan negara yang menjadi target penjualan aplikasi tersebut. “Karena setiap negara software-nya beda-beda,” katanya.
Saat ini kesepuluh game yang masuk finalis Nokia Asha Apps Challenge sudah bisa dinikmati di Nokia Store. Affath mengatakan sejak nangkring selama 30 hari di Nokia Store, Klepon Stack telah diunduh sebanyak 33 ribu kali.
Affath mengaku Klepon Stack adalah game pertamanya yang diikutkan dalam sebuah kompetisi. Selama ini laki-laki kelahiran tahun 1990 ini lebih sering mengerjakan aplikasi untuk tugas-tugas kuliah di kampus. "Saya mengerjakannya sebulan diselingi mengerjakan skripsi," kata dia.
IQBAL MUHTAROM
