Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cacing Pipih dan Penyakit Mata

image-gnews
freepicturesweb.com
freepicturesweb.com
Iklan

TEMPO.CO, Cambridge--Cacing pipih, hewan yang memiliki daya regenerasi tinggi, ternyata punya manfaat besar dalam membantu penyembuhan berbagai penyakit mata pada manusia. Tentu bukan cacing itu yang dibuat obat mata, melainkan peta gennya membantu para ilmuwan mempelajari indera penglihatan tersebut.   

Para ilmuwan telah meneliti kemampuan spesial Planaria--salah satu jenis cacing pipih--yang mampu menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang putus. Penelitian berfokus pada isolasi gen yang terlibat dalam pembentukan dan pengembangan mata.

"Kami percaya genom ini berperan penting sebagai model untuk mempelajari perkembangan mata dan penyakit mata pada manusia," kata Profesor Peter Reddien, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, dalam jurnal Cell Report seperti dikutip Dailymail, kemarin.

Seluruh urutan genom mata Planaria kini berhasil diterjemahkan. Urutan genom ini, kata Profesor Reddien, menyediakan daftar paling komplet genom yang terlibat dalam biologi mata dan sistem pemodelan mata. "Data ini dapat digunakan untuk mempelajari fungsi gen-gen mata secara cepat," ujar dia.

Data itu sekaligus melengkapi data genom mata dari lalat buah Drosophila yang telah didokumentasikan secara lengkap oleh para ilmuwan sejak beberapa dekade lalu. Mata majemuk Drosophila inilah yang sebelumnya banyak digunakan sebagai model untuk mempelajari pengembangan mata.

Namun, cacing pipih menyajikan sebuah garis penelitian yang baru. Profesor Reddien, bersama seorang mahasiswa pascasarjana, Sylvain Lapan, menganalisis lebih dari 2.000 mata Planaria. Mereka menemukan 600 gen aktif dan mempelajari 200 di antaranya secara lebih terperinci.

Beberapa gen yang diidentifikasi punya peran yang sama seperti mata vertebrata, tapi tak ditemukan di mata lalat buah. Misalnya, gen-gen yang terlibat dalam perkembangan mata, usia degenerasi makula, serta sindrom usher, gangguan yang menyebabkan degradasi progresif pada retina mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu gen kunci adalah transcription factor ovo, gen yang mengaktifkan ekspresi gen lainnya saat pembentukan mata. Gen ovo sebelumnya tidak pernah dikaitkan dengan pembentukan mata, hingga penelitian terbaru menyatakan sebaliknya, bahwa gen ini sangat vital bagi regenerasi mata cacing Planaria.

Dalam percobaannya, Profesor Reddien dan Lapan mematikan fungsi gen ovo. Lalu mereka memotong kepala cacing Planaria. Hasilnya, cacing tersebut menumbuhkan kepala tanpa mata. Proses regenerasi mata tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran gen ovo.

"Planaria menggunakan mekanisme yang sama untuk pembentukan mata selama homeostasis, regenerasi, dan perkembangan embrio," ujar Lapan.

Profesor Reddien menuturkan mata cacing Planaria sangat berbeda dibandingkan mata lalat buah. Penelitian mata Planaria membawa mereka ke penemuan peran penting gen ovo dalam pembentukan dan pengembangan mata. "Kami sekarang tahu bagaimana gen ovo mengatur pembentukan mata," katanya.

DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita lain:
Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika

Manusia Spesies Baru Ditemukan di Afrika

Inilah Mobil Listrik Buatan ITB

Curiosity Kirim Gambar Gunung di Mars

Vaio E11, Notebook Grafis Terjangkau

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia