Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Warna Sungai Yangtze Berubah Merah

image-gnews
Sungai Yangtze. wikimedia.org
Sungai Yangtze. wikimedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Chongqing--Dengan nama Terusan Keemasan, tentu aneh bila air sungai Yangtze berwarna merah. Namun pada Kamis pekan lalu, air sungai itu sewarna jus tomat.

Tak ada yang tahu mengapa Sungai Yangtze berubah warna. Perubahan warna sungai terbesar dan terpanjang di Cina tersebut pertama kali diketahui oleh warga di sebelah barat laut Kota Chongqing.

Perubahan itu tampaknya dimulai dekat Kota Chongqing. Di wilayah itu, Yangtze terhubung dengan Sungai Jialin. Menurut ABC News, meski air merah jingga itu terkonsentrasi di sekitar Chongqing—pusat industri terbesar di barat daya Cina—noda merah itu dilaporkan juga muncul di sejumlah titik sepanjang sungai tersebut.

Para penyelidik belum dapat memastikan penyebab munculnya noda merah itu, tetapi Telegraph melaporkan bahwa petugas lingkungan menduga polusi industri dan banjir di hulu sungai sebagai penyebab warna aneh tersebut.

Salah satu penjelasan alami atas perubahan warna air Sungai Yangtze menjadi merah adalah ledakan populasi mikroorganisme penghasil warna. Namun Emily Stanley, dosen limnologi—bidang ilmu yang mempelajari ekosistem perairan darat—di University of Wisconsin, Amerika Serikat, menepis dugaan itu.           

"Ketika air berubah warna menjadi merah, banyak orang langsung menduga bahwa itu akibat red tide," kata Stanley. "Tapi alga yang menyebabkan terjadinya gelombang merah adalah mikroorganisme laut dan bukan kelompok yang hidup di air tawar, sehingga sangat mungkin peristiwa ini sama sekali tak terkait dengan fenomena gelombang merah."

Tetapi bukan berarti perairan darat tak bisa berubah warna. Karena alasan biologis, terkadang sungai dan danau bisa menjadi merah. Musim panas lalu, misalnya, warga Amerika dikejutkan oleh sebuah danau di Texas yang berubah warna menjadi merah ketika mengalami kekeringan.   

Stanley mengatakan, umumnya kejadian tersebut dipicu oleh invasi bakteri penghasil warna merah yang memasuki perairan itu ketika kandungan oksigen di danau atau sungai tersebut jauh di bawah normal. Karena air sungai terus bergerak secara konstan, dan bercampur dengan udara di atasnya saat mengalir, nyaris mustahil defisiensi oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri tersebut dapat terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah mengamati sejumlah foto Sungai Yangtze yang berubah warna menjadi merah terang di Chongqing, Stanley menduga kejadian itu akibat ulah manusia. “Tampaknya ini adalah fenomena polutan,” ujarnya. “Perairan yang menjadi merah dalam waktu singkat di masa lalu terjadi karena orang membuang pewarna ke sungai.”

Tudingan itu bukan tanpa dasar. Desember lalu, limbah pewarna industri terbukti menjadi penyebab sungai Cina lainnya, Jian, berubah warna menjadi merah darah. Petugas yang melacak warna tersebut menemukan bahwa sumber warna itu berasal dari sebuah pabrik kimia yang secara ilegal memproduksi pewarna merah untuk kertas pembungkus kembang api.

Kendati demikian, Stanley mengatakan pihaknya tak dapat mengesampingkan kemungkinan lain yang dilaporkan tengah diinvestigasi oleh para penyelidik, yakni masuknya lumpur ke daerah hulu sungai. Bila memang demikian, tanah liat merah kemungkinan menjadi penyebabnya.

“Cina terkenal memiliki daerah dengan banyak tebing terjal dan menerapkan praktek penggunaan lahan yang memicu erosi tanah. Tanah yang tergerus akan terbawa sungai,” ujar Stanley. “Sungai juga akan berubah sewarna tanah liat yang tak jauh berbeda dengan limbah pewarna yang dibuang ke sungai. Tetapi jika itu penyebabnya, saya kira seharusnya ada badai besar atau tanah liat dalam jumlah luar biasa besar yang masuk ke sungai.”

Namun, melihat perubahan warna Sungai Yangtze dalam sejumlah foto, yang tampak amat mirip warna jus tomat, Stanley menyatakan, “Sepertinya itu disebabkan oleh pewarna industri.”

TJANDRA DEWI | LIVESCIENCE

Berita lain:
iPhone 5 Pakai Kartu SIM Nano?

Swumanoid, Si Robot Penjaga Pantai

Kenalkan, ''James Bond'' Bertampang Kecoa

Harga Final Penjualan Instagram Anjlok

Hewlett Packard Tambah Jumlah Pengurangan Pegawai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia