Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sel Sabit Mampu Membunuh Kanker  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Ilustrasi Sel Darah Merah. Topnews.in
Ilustrasi Sel Darah Merah. Topnews.in
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sel darah merah yang cacat ternyata dapat digunakan sebagai alat untuk membunuh sel-sel kanker pada tikus. Sel darah merah yang cacat ini berbentuk sabit. Sel ini dapat tetap bersama-sama dalam pembuluh darah di sekitar tumor pada tikus dan memblokir darah yang mengalir ke kanker.

Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE mengungkapkan fenomena ini. Peneliti yang terlibat mengatakan bahwa sel-sel darah merah yang berbentuk tidak teratur juga dapat menyimpan residu beracun pada tumor yang kemudian dapat menyebabkan kematian sel kanker.

Penelitian ini berfokus pada wilayah miskin oksigen pada tumor yang telah terbukti sulit diobati pada manusia. Para peneliti Amerika Serikat dari Universitas Duke dan Jenomic, sebuah perusahaan riset swasta, memberikan solusi sel sabit fluoresen untuk tikus yang terkena kanker, dan menyaksikan apa yang terjadi pada sistem tubuh mereka.

"Dalam waktu 5 menit, sel cacat mulai menempel seperti Velcro (red: pengait dari kain) ke pembuluh darah yang dekat dengan wilayah yang kekurangan oksigen di bagian tumor," kata Prof Mark Dewhirst, pemimpin penulis studi dari Universitas Duke.

Setelah 30 menit, sel-sel itu membentuk gumpalan dan mulai memblokir pembuluh darah kecil yang memberi makan tumor. "Kami menemukan bahwa sel-sel sabit menunjukkan atraksi alam yang sangat unik untuk tumor yang kekurangan oksigen," kata Dr David Terman, rekan penulis studi dan kepala genetika molekuler di Jenomic. Menurut dia, setelah berkerumun dalam tumor, sel-sel sabit mendeposit resido beracun yang menyebabkan kematian sel tumor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sel sabit biasanya hadir pada manusia yang mewarisi kondisi genetik, yang dikenal sebagai anemia sel sabit. Bentuk sel yang mirip cakram ini dapat mengumpul dan memblokir pasokan darah. Pemblokiran ini sering menyebabkan sakit parah di wilayah yang terkena dampak. Dan kadang bisa menyebabkan aliran darah di daerah tersebut berhenti.

"Sel sabit bisa berbahaya bagi orang-orang yang mengalami kelainan genetik, tetapi dapat berbalik melawan tumor untuk membunuh kanker," ujar Terman. Ini merupakan taktik baru yang menarik untuk menghancurkan tumor yang resisten terhadap pengobatan standar. Namun, saat ini penelitian itu masih diuji coba pada tikus.

BBC | ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.


Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Pencapaian Sains Sepanjang 2016
Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.


Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Jamin Akan Lindungi KPK
Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.


Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Pemandangan matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten


Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.


Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.


Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Nelayan menunjukkan tangki penampungan yang berisi hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Menurut Ahok, kerang ikan di sekitar Muara Angke memiliki kandungan logam berat. TEMPO/Subekti.
Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.


Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.


Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Ilustrasi air bersih. sndimg.com
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.


Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Instalasi sistem pencahayaan terbaru berbasis LED (Light Emitting Diode) di Monas yang diselanggarakan PT.Philips Indonesia dengan tajuk
Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .