Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Jadinya Jika Asteroid 2012 DA14 Menabrak Bumi?  

image-gnews
Asteroid di Atas Sumatera
Asteroid di Atas Sumatera
Iklan

TEMPO.CO, Pasadena - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memastikan bahwa asteroid 2012 DA14 tidak akan menabrak Bumi ketika batu angkasa itu melintas pada jarak 27.650 kilometer, tepat di atas Sumatera pada Sabtu, 16 Februari 2013. Namun di masa lalu, banyak asteroid mengancam bahkan menghantam Bumi dan meninggalkan bekas berupa kawah-kawah raksasa.

Kendati asteroid sebesar 45 meter ini tak sebesar asteroid yang dianggap memusnahkan dinosaurus (yang diperkirakan lebarnya 10 kilometer), 2012DA14 masih dapat menyebabkan kerusakan serius.

“Massanya sekitar 143.000 ton,” kata astronom NASA, Don Yeomans, dalam tulisan opini di New York Times. “Kalau obyek sebesar itu menabrak Bumi, asteroid tersebut akan menimbulkan ledakan dengan energi setara ledakan 2,4 juta ton TNT, 180 kali lipat lebih besar daripada ledakan bom atom yang meratakan Hiroshima.”

Yeomans dan ilmuwan lain di NASA menyatakan bahwa asteroid seukuran 2012 DA14 kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan setara "Tunguska Event" di atas Sungai Tunguska di Siberia pada 1908. Pada saat itu, asteroid selebar 30 meter meledak di atmosfer, namun sanggup meluluhlantakkan pepohonan seluas 2.137 kilometer persegi di wilayah itu. Jika asteroid 2012 DA14 bakal menghantam Bumi, kata ilmuwan NASA, kemungkinan efeknya sama seperti batu angkasa di Tunguska.

“Dampak asteroid tidak akan menimbulkan bencana global, melainkan bencana regional saja,” kata Yeomans.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa Tunguska terjadi ketika sebuah asteroid jatuh menembus atmosfer Bumi, memanaskan batu itu dan menyebabkannya meledak. Ledakan besar itu menciptakan hembusan angin dan gas panas yang menghancurkan semua material organik daratan di bawahnya.

Ledakan batu angkasa di udara bukan sesuatu yang langka. Pada akhir 2009, sebuah asteroid melepas energi setara 50 ribu kilogram TNT ketika batu angkasa itu meledak di atas Sulawesi. Menurut laporan NASA, batu angkasa itu diperkirakan berdiameter 5 hingga 10 meter.

Kendati Bumi akan terus-menerus dihujani oleh asteroid sepanjang umurnya, kita kemungkinan tak akan melihat tabrakan asteroid yang menghancurkan peradaban dalam waktu dekat ini. Peneliti NASA telah memetakan lintasan 90 persen obyek dekat Bumi yang berisiko menabrak planet ini. Sejauh ini, mereka tak menemukan ada jalur asteroid yang bakal menabrak Bumi.

SPACE | TJANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

12 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.