Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gigi Monyet Jadi Petunjuk Manusia 'Hobbit' Flores  

image-gnews
Homo floresiensis. Livescience.com
Homo floresiensis. Livescience.com
Iklan

TEMPO.CO, Cambridge - Keberadaan manusia hobbit di Flores, Nusa Tenggara Timur, masih menyimpan misteri. Namun, penelitian terbaru oleh tim ilmuwan Universitas Cambridge di Inggris berhasil menguak peran monyet terkecil di dunia yang bisa membantu mengungkap asal-usul Homo floresiensis, si manusia kerdil dari Flores.

Tengkorak manusia hobbit diketahui serupa dengan Homo erectus, hominin yang tubuhya lebih tinggi. Berdasarkan hal ini, salah satu teori menyatakan bahwa H. floresiensis, yang fosilnya ditemukan 10 tahun lalu, merupakan spesies kerdil yang berevolusi dari hominin yang lebih besar.

Namun, otak dan gigi manusia hobbit ternyata relatif lebih kecil untuk ukuran spesies kerdil. Proporsi otak dan gigi yang kurang pas ini memunculkan teori lain yang menyebutkan H. floresiensis bukanlah spesies baru, melainkan hanya variasi bentuk yang tidak biasa dari spesies manusia modern, Homo sapiens.

Kontroversi asal-usul manusia hobbit ini ternyata juga dijumpai pada monyet kerdil (Callithrixpygmaea). Peneliti dari Universitas Cambridge, Stephen Montgomery dan Nicholas Mundy, mengatakan monyet kerdil sebelumnya juga diajukan sebagai spesies baru. Namun, belakangan diketahui primata mungil itu memiliki gigi yang terlalu kecil untuk ukuran tengkoraknya.

"Kasus ini menunjuk pada terjadinya kekerdilan," kata Montgomery, Kamis, 7 Maret 2013. Kini, menggunakan pohon evolusi primata, Montgomery dan Mundy telah mengkonfirmasi bahwa monyet kerdil memang berevolusi dari nenek moyang yang lebih besar, lalu mengalami kekerdilan.

Lalu, mengapa giginya kecil? Menurut Montgomery, evolusi spesies kerdil biasanya melibatkan proses memperpendek waktu kehamilan dan pertumbuhan bayi. Namun, baru-baru ini muncul teori lain yang menyebutkan adanya rute yang tidak biasa: panjang kehamilan tetap sama, tetapi pertumbuhan janin melambat. "Hal ini dapat mempengaruhi ukuran otak dan gigi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada kasus monyet kerdil, Montgomery dan Mundy menemukan bahwa masa kehamilan dan pertumbuhan bayi tidak berbeda jauh dengan spesies monyet kerabat dekat mereka. Ini menunjukkan monyet kerdil mengambil rute yang tidak biasa untuk berkembang menjadi primata bertubuh mungil.

"Jika H. floresiensis kerdil, kontroversi yang muncul adalah apakah itu cocok dengan pola kekerdilan yang pernah dijumpai sebelumnya," kata Montgomery. Analisis terbaru, yang dijelaskan secara detail dalam Journal of Evolutionary Biology menunjukkan pola yang sama ditemui pada monyet kerdil.

Robert Eckhardt dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat, tidak yakin dengan kesimpulan Montgomery. Ia berkeras bahwa manusia hobbit hanyalah anggota yang sakit dari spesies manusia modern. Namun, Dean Falk dari Florida State University di Tallahassee mengatakan analisis yang dilakukan Montgomery membuka kemungkinan bahwa primata juga dapat mengalami kekerdilan yang tidak biasa.

NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI

Baca juga:
Ada Focus 2013 di Mega Bazaar Computer

Gigi Hiu Ini Mirip Gergaji Mesin

Intel Atom dalam Acer Liquid C1 

Fosil Nenek Moyang Unta Ditemukan di Kutub Utara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Anggota komunitas Bumiayu - Tonjong, pencari dan pelestari fosil purba di museum mini purbakala Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Sejumlah umat Muslim beristirahat setelah ikuti sholat Jumat kedua di Bulan Ramadan ditengah melangsungkan ibadah Umrah di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.


Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Sejumlah fosil yang disimpan di Museum Buton, Bumiayu, Brebes Jawa Tengah. Di Bumiayu ditemukan fosil homo erectus Bumiayu, yang merupakan manusia purba tertua di Indonesia. (dok.kemendikbud.go.id)
Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.


Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.


Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.


Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.


Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.


Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil manusia Hominin. Sciencedaily.com
Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia


Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Peneliti melakukan ekskavasi kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berusia 9.500 tahun di Goa Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Maret 2017. Tim dari Balai Arkeologi Jawa Barat melakukan ekskavasi dan menemukan dua kerangka tulang belulang hewan vertebrata, dan perkakas batu, di kedalaman 2,30 dan 2,45 meter dari permukaan tanah di kotak ekskavasi T4S3. TEMPO/Prima Mulia
Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.


Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.