TEMPO.CO, Kentucky - Penelitian terbaru menemukan bahwa kutu ranjang mulai menggunakan berbagai taktik untuk membuat insektisida tidak berguna. Hama semacam ini tumbuh resisten terhadap beberapa bahan kimia.
Saat ini para ilmuwan telah menemukan 14 gen yang terkait dengan sejumlah perubahan biologis. Termasuk perubahan kulit tebal yang bisa menyetop racun dari penetrasi dan mutasi yang mencegah racun yang menyerang sistem syaraf.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports juga menunjukkan bahwa beberapa kutu memproduksi enzim dengan tingkat lebih tinggi, yang membantu metabolisme insektisida lebih cepat. Lainnya adalah protein yang menghambat kerja bahan kimia mematikan ketika berada di dalam tubuh kutu ranjang itu.
Subba Palli, profesor entomologi dari Universitas Kentucky, Amerika Serikat, yang juga peneliti mengatakan bahwa serangga yang kuat menggunakan kombinasi dari trik molekuler. "Kutu ranjang menggunakan lebih dari satu mekanisme resistensi untuk menghindari efek racun insektisida," kata Palli.
Kutu ranjang menghisap darah manusia ketika tidur dan meninggalkan gatal serta bekas merah pada kulit. Mereka adalah salah satu hama yang paling sulit disingkirkan. Cara pencegahannya tidak hanya cukup mengosongkan tempat tidur. Sebeb, serangga ini dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan tanpa makanan dan bersembunyi hingga mereka menemukan makanan kembali.
Kontak langsung dengan insektisida yang paling banyak digunakan adalah senyawa organik sintetis yang disebut piretroid, dulunya adalah cara yang efektif untuk membunuh hama. Tetapi sekarang tidak lagi. "Serangga ini telah mengembangkan sistem biologis untuk menghindari racun yang mematikan," kata Profesor Palli.
Tim menemukan bahwa gen yang terkait dengan resistensi terhadap zat piretroid berada di luar cangkang kutu ranjang itu. "Hipotesis awal kami bahwa gen ini melindungi kulit dari insektisida yang menetrasi kulit luar," katanya. Temuan ini dapat membantu para ilmuwan mengembangkan bahan kimia baru yang lebih efektif.
Menurut Profesor Palli, di tempat-tempat tropis seperti India, mereka tidak menganggap kutu ranjang sebagai hama besar. "Orang-orang hanya akan menyeret furnitur mereka di bawah sinar matahari dan membiarkan kutu ranjang merangkak keluar lalu mati terkena panas," katanya. Namun di Amerika, susah melakukan itu. Pilihan yang terbaik hanyalah memanaskan segala perabot dalam suhu 30-35 derajat Celsius dan membiarkan serangga itu keluar lalu mati.
BBC | ISMI WAHID
Berita Lain:
Julia Perez Menolak Dibilang Buron
Adi Sasono Emoh Makan Burung Merpati dan Kelinci
Kuliah Ilmu Hukum, Julia Perez Membela Diri
Pangeran Harry Ajak Makan Malam Kekasih Barunya