Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekaisaran Romawi Hancur karena Wabah Pes?

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Seorang bocah dengan berpakain layaknya tentara pada jaman Romawi kuno saat merayakan ulang tahun kota Roma ke-2766 di Roma, Italia. dailymail.co.uk
Seorang bocah dengan berpakain layaknya tentara pada jaman Romawi kuno saat merayakan ulang tahun kota Roma ke-2766 di Roma, Italia. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Berlin - Wabah pes mungkin berperan dalam runtuhnya Kekaisaran Romawi, penelitian terbaru mengungkapkan. Jika benar, maka itulah perang dengan senjata biologis pertama dalam sejarah, setelah Bangsa Mongol diduga dengan mengaja menyebarkan wabah itu.

Bakteri yang menyebabkan wabah itu, Yersinia pestis, telah dikaitkan dengan setidaknya dua dari pandemi yang paling dahsyat dalam sejarah. Pertama, Great Plague, yang berlangsung dari abad ke-14 hingga ke-17, termasuk epidemi terkenal yang dikenal sebagai Black Death, yang mungkin telah membunuh hampir dua-pertiga penduduk Eropa pada pertengahan 1300-an. Yang kedua adalah Modern Plague, yang melanda seluruh dunia di abad ke-19 dan ke-20, dimulai di Cina pada pertengahan 1800-an dan menyebar ke Afrika, Amerika, Australia, Eropa dan bagian lain di Asia.

Meskipun studi masa lalu menegaskan kuman ini dikaitkan dengan kedua bencana tersebut, banyak kontroversi yang menyertainya. Termasuk di dalamnya, adalah pertanyaan apakah pes juga menyebabkan  Wabah Justinianic dari abad keenam sampai abad ke delapan. Pandemi ini, dinamai berdasar nama kaisar Bizantium Justinian I, menewaskan lebih dari 100 juta orang. Beberapa sejarawan menyebut, wabah ini memberikan kontribusi terhadap jatuhnya Kekaisaran Romawi.

Untuk membantu memecahkan misteri ini, ilmuwan menyelidiki DNA purba dari gigi dari 19 kerangka abad keenam dari kuburan berbeda abad pertengahan di Bavaria, Jerman. Mereka diduga meninggal karena Wabah Justinianic. Jejak bakteri Y. pestis ditemukan pada semua kerangka itu.

"Selalu sangat menarik ketika kita dapat mengetahui penyebab sebenarnya dari wabah pes di masa lalu," kata peneliti Barbara Bramanti, seorang ahli arkeogenetik di Universitas Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman.

"Setelah waktu yang lama, hampir 1.500 tahun, kita berhasil mendeteksi penyebab wabah dengan metode molekuler modern," kata peneliti Holger Scholz, seorang ahli mikrobiologi molekuler di Bundeswehr Institute of Microbiology di Munich, Jerman.

Para peneliti mengatakan temuan ini mengkonfirmasi bahwa Wabah Justinianic melintasi Alpen, membunuh orang di tempat yang sekarang masuk wilayah Bavaria. "Analisis DNA menunjukkan bahwa wabah ini terjadi pertama kali berasal dari Asia, meskipun catatan sejarah mengatakan bahwa wabah itu tiba pertama kali di Afrika sebelum menyebar ke cekungan Mediterania dan Eropa," kata Bramanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini pes telah menyebar ke seluruh dunia, bercokol di banyak daerah pedesaan. Organisasi Kesehatan Dunia masih melaporkan ribuan kasus wabah setiap tahun. Namun, beda dengan berabad lampau, dokter sekarang dapat mengobatinya dengan mudah menggunakan antibiotik modern.

Para peneliti sekarang berharap untuk merekonstruksi urutan seluruh genom dari strain wabah dalam gigi kuno. "Langkah ini diperlukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyakit ini," kata Scholz.

LIVE SCIENCE | TRIP B

Topik Terhangat:
Teroris
| E-KTP |Vitalia Sesha| Ahmad Fathanah| Perbudakan Buruh

Berita Lainnya:
Pengamat Hukum: PKS Tidak Salah  
Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara  
Angkringan Tak Sehat Sumber Penularan Hepatitis A  
Ratusan Penumpang Citilink Mengamuk di Adisutjipto
Polisi Takut Tangkap Anggota TNI Beking Bos Panci  
Ahmad Fathanah Minta Sefti Tak Meninggalkannya  
Perumahan Petinggi PKS di Condet Tertutup Rapat


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia