TEMPO.CO , Jakarta:Para ilmuwan telah mengumumkan penemuan kerangka fosil hewan primata tertua di dunia, yang menunjukkan asal usul nenek moyang manusia, monyet yang sangat kecil, bahkan lebih kecil dari seekor tikus. Berusia 55 juta tahun atau 7 tahun lebih tua dari primata tertua yang pernah ditemukan, kini fosil tersebut menjadi hewan tertua yang pernah ditemukan dalam kategori primata.
Kerangka hampir lengkap itu ditemukan di Provinsi Hubei, Cina yang merupakan genus dan spesies baru bernama Archicebus achilles yang berarti “monyet kuno”. Penemuan ini diterbitkan dalam Jurnal Nature edisi Kamis,6 Juni 2013.
Hewan primata kecil ini memiliki tubuh sekitar 71 milimeter dan beratnya diperkirakan antara 20-30 gram. Dari fosilnya, kerangka lengkap primata kuno itu menunjukkan jika makhluk seperti monyet ini hiperaktif, dengan kedua mata terbelalak dan bisa digenggam dengan tangan manusia.
Dr. Ni Xijun dari Institute Vertebrate Paleontology dan Paleoantropologi di Chinese Academy of Sciences, yang memimpin tim peneliti mengatakan, primata adalah anggota awal dari keluarga tarsius tapi sangat dekat dengan antropoid, yang meliputi monyet, kera dan manusia. Manusia dan primata lain dibedakan dari mamalia lainnya karena memiliki lima jari di tangan dan jari kaki, kuku, dan mata menghadap ke depan.
“Penemuan primata baru ini memberikan petunjuk tentang akar evolusi dari primata yang lebih tinggi, atau antropoid, dan menggambarkan kehidupan nenek moyang terjauh manusia,” kata Ni Xijun seperti dilansir dari laman Xinhua, Jumat 7 Juni 2013.
Mereka mengatakan kepada Jurnal Nature, fosil yang menggambarkan rangka tulang itu dapat menjelaskan percabangan yang terjadi di bagian paling dasar pohon evolusi primata.
Archicebus ditempatkan di jalur yang mengarah ke tarsius, satwa pohon berukuran kecil yang sekarang hanya ada di Asia Tenggara. “Kami sangat penasaran dengan nenek moyang primata yang juga termasuk manusia,” kata dia.
Dari fosil yang hampir utuh ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa nenek moyang manusia adalah binatang yang sangat kecil. Binatang ini sangat aktif dan tangkas, hidup di pepohonan dan memakan serangga.
Fosil Archicebus ditemukan pada dua lempengan batu tulis. Sebagian besar tulang hewan ini terawetkan dengan baik, termasuk anggota badan dan kaki belakangnya. Spesimen ditemukan di daerah Jingzhou, Propinsi Hubei sekitar 10 tahun yang lalu oleh seorang petani lokal, sebelum akhirnya diteliti oleh Ni Xijun dan rekannya.
Menurut Editor Senior Majalah Nature Henry Gee, fosil ini memberikan peluang bagi kita melihat seperti apa bentuk primata-primata pertama di Bumi. “Pada 55 juta tahun lalu, bumi adalah hutan,” kata Henry Gee kepada BBC News. Seluruh bumi ditutupi dengan hutan tropis. Penuh pohon sehingga binatang-binatang kecil bisa merambat naik dan turun. Ini adalah waktu yang ideal bagi primata untuk berkembang.
Gambaran tulang Archicebus mengindikasikan penggunaan gerakan melompat dan berpegangan melintasi hutan. Sedangkan giginya yang runcing kecil menunjukkan serangga sebagai makanan utamanya.
XINHUA | BBC NEWS | ROSALINA
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Berita terkait:
Pramugari Sriwijaya Air Dipukul Pejabat Daerah
Pramugari Sriwijaya Air Banjir Dukungan di Twitter
Pemerintah Tegaskan Larangan Ponsel di Pesawat