TEMPO.CO, London – Para ilmuwan mengklaim pemanasan global tengah berhenti sejenak. Meskipun demikian, pemanasan global tidak akan pernah bisa diprediksi. Jadi, bisa saja, suhu akan meningkat lagi. Adanya jeda dari pemanasan global ini diduga karena adanya faktor alami.
“Masuknya panas ke laut dalam diprediksi menjadi salah satu alasan menurunnya pemanasan global dalam 10-15 tahun terakhir jika dibandingkan dengan dekade sebelumnya,” tulis Daily Mail, hari ini.
Selain itu, belakangan ini, aktivitas matahari dan letusan gunung berapi terbilang rendah. Letusan gunung berapi akan mengirimkan partikel ke atmosfer yang akan memantulkan panas ke bumi. Dengan minimnya letusan maka panas yang terpantul pun akan berkurang. Tidak hanya itu, variasi iklim dinilai juga berperan dalam menurunnya pemanasan global.
Meskipun demikian, lembaga prakiraan cuaca dan perubahan iklim Inggris, Met Office, menyatakan pemanasan global belum berhenti, hanya mengalami jeda. Pemanasan global mengalami sedikit penurunan.
Pada dekade sekitar 1970-1998, tingkat pemanasan global rata-rata mencapai 0,17 derajat Celsius. Sedangkan pada dekade 1998-2012, tingkat pemanasan global hanya sekitar 0,04 derajat Celsius.
Mereka mengatakan, pengukuran terakhir suhu lautan dalam mengindikasikan panas yang diserap di tingkat bawah. Peneliti khawatir hal ini bisa menyebabkan sirkulasi lainnya di dalam lautan, yang tentunya akan sulit dipantau karena terlalu jauh dari pandangan.
Para ilmuwan juga menambahkan, periode perlambatan atau "jeda" dalam pemanasan permukaan adalah hal tidak biasa dalam perubahan suhu. Model iklim seperti ini bisa terjadi setidaknya hanya dua kali dalam satu abad.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita Terpopuler:
FPI Hina Presiden SBY? Ini Kata Kapolri
Joko Anwar Berkicau tentang FPI
Jenderal Penangkap Nazaruddin Juga Calon Kapolri
Kompolnas: Tak Ada Calon Kapolri yang Bersih
Chelsea Terancam Batal Tampil di GBK