TEMPO.CO, Vienna - Tonga, seekor gajah Afrika betina dari kebun binatang Vienna's Schoenbrunn Zoo, Austria, berhasil melahirkan gajah pertama dari hasil inseminasi buatan. Proses ini menggunakan sperma beku Steven, gajah Afrika asli, yang dikirim langsun dari tempat penangkarannya di Phinda, Afika Selatan.
Sebelum digunakan, sperma beku ini disimpan dikebun binatang dan dijaga kesehatannya. Ketika Tonga sudah memasuki masa perkawinan dan siap dibuahi, sperma dicairkan kemudian diproses untuk pembuahan di rahim Tonga. Hasilnya, lahirlah gajah betina yang kini sedang diawasi perkembangannya oleh pihak kebun binatang.
"Kelahiran bayi betina ini adalah keajaiban dan sejarah baru. Ini sebuah pencerahan," kata Thomas Voracek, dokter hewan kebun binatang yang membantu proses kelahiran, Kamis, 5 September 2013.
Proses inseminasi ini dilakukan untuk menyelamatkan populasi gajah Afrika yang kini semakin terancam. Banyak faktor penyebab berkurangnya populasi gajah Afrika. Penyebab alaminya adalah pembuahan yang gagal, keguguran, atau kematian bayi gajah di kebun binatang ini. Namun, manusia juga menjadi penyebabnya karena perburuan liar gajah Afrika semakin banyak. Kini, jumlah gajah Afrika hanya sekitar 100 ribu ekor saja di seluruh dunia.
RINDU P HESTYA | SCIENCE WORLD REPORT
Berita Populer Terkait:
Batu Menyala Gemparkan Warga Meksiko
165 Ribu Orang Mendaftar Tinggal Selamanya di Mars
QX10 dan QX10: Lensa Kamera Portable untuk Ponsel
Batan Tawarkan Pulau Bangka Jadi Lokasi PLTN
Stanford University Bakal Investasi di Start Up