TEMPO.CO, Jakarta - Yahoo Asia Pasifik menjalin kerja sama denga Wharton Future of Advertising Program dari Universitas Pennsylvania untuk mengembangkan model baru pendapatan iklan bisnis digital.
Kerja sama ini akan mengembangkan iklan digital efektif yang disebut native advertising. "Iklan native bisa berkembang dan bercampur dengan lingkungan konten digital dengan baik," demikian tertulis dalam rilis Yahoo yang diterima Tempo. Iklan ini muncul dengan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna situs.
Kerja sama antara Yahoo dan Wharton ini mencakup pengumpulan ide dan inovasi secara selektif dari berbagai sumber. Salah satunya dengan menggelar sesi diskusi dengan para pakar iklan.
"Kami bangga dapat mengembangkan kerja sama terkait tren yang sedang berkembang," kata Yvonne Chang, managing director, Yahoo-South East Asia. Dia juga menjabat posis sebagai Advertising Solutions Asia Pacific.
Menurut laporan dari beberapa lembaga survei, native advertising merupakan segmen iklan online yang mengalami pertumbuhan paling cepat. Menurut eMarketer, iklan ini tumbuh mencapai US$ 1,63 miliar (sekitar Rp 17,9 triliun) dan bakal menjadi US$ 2,85 miliar (sekitar Rp 31,4 triliun) pada tahun depan.
Untuk kerja sama pengembangan iklan native ini, Yahoo juga menggandeng WFoA Global Advisory Board, yang memiliki sekitar 80 anggota dari pimpinan agen periklanan seluruh dunia.
YAHOO! | BUDI RIZA
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Jokowi Capres?| Miss World| Penerimaan CPNS Suriah Mencekam
Berita Terpopuler:
Bagaimana Dul Mengendarai Mobil? Ini Kata Temannya
Tabrakan Jagorawi, Ada Catatan Fisika di Mobil Dul
Pesan Terakhir Salah Satu Korban Tabrakan Jagorawi
Kronologi Tabrakan Jagorawi Melibatkan Anak Dhani
2 Tweet Ahmad Dhani Setelah Tabrakan Jagorawi