Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Temukan Asteroid Berekor Enam  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Ilustrasi asteroid. planetsave.com
Ilustrasi asteroid. planetsave.com
Iklan

TEMPO.CO, Maryland - Biasanya, obyek yang melayang di luar angkasa dan memiliki ekor hanyalah komet. Akan tetapi ilmuwan berhasil mendeteksi obyek di luar angkasa yang memiliki orbit mirip asteroid namun memiliki ekor. Berbeda dengan komet yang biasanya punya ekor debu kosmis tunggal, obyek yang terdeteksi dengan teleskop Hubble ini memiliki enam ekor.

"Saya sudah mengamati banyak komet sebelumnya dan belum pernah melihat benda yang seaneh ini," kata Harold Weaver, ilmuwan dari Johns Hopkins Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland, Amerika Serikat.

Obyek yang terdeteksi itu diperkirakan berasal dari sabuk asteroid P/2013 P5. Weaver dan koleganya menduga kecepatan rotasi P/2013 P5 meningkat akibat penyerapan dan pemancaran ulang cahaya matahari di dalam tubuh sabuk berputar yang asimetris.

Kekuatan putaran yang cukup cepat membuat daya gravitasi yang lemah tidak mampu lagi menahan massa sabuk sehingga permukaan asteroid akhirnya pecah. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya semburan gelombang debu mirip ekor di sekitar asteroid.

Enam ekor asteroid itu tampaknya terbentuk dalam enam semburan debu yang berbeda. Semburan pertama, menurut Weaver, kemungkinan sudah terjadi akhir musim semi lalu. Benturan dengan batuan luar angkasa disebut tidak menyebabkan kemunculan ekor asteroid. Sebab, benturan semacam itu justru bakal memuntahkan seluruh debu dalam satu waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Obyek tak terduga ini pertama kali dideteksi teleskop Hubble pada 10 September. Hasil penelitiannya kemudian dimasukkan dalam jurnal arXiv pada 7 November lalu. Penemuan ini juga dimuat dalam Astrophysical Journal Letters.

Komet pada umumnya mengandung air dan es dalam jumlah besar. Ekor mereka terbentuk saat panas dari cahaya matahari menguapkan air dan gas lainnya yang juga mengangkut debu bersama mereka. Namun peneliti mengatakan, lokasi obyek di P/2013 P5 termasuk dalam golongan asteroid yang miskin unsur air. Weaver menyebut perpecahan akibat putaran itu bisa jadi sebuah mekanisme kematian bagi asteroid.

William Bottke, peneliti planet dari Southwest Research Institute, Colorado, Amerika Serikat mengatakan, skenario perpecahan itu masuk akal namun sulit dibuktikan. Para peneliti harus mencari fakta lain jika obyek P/2013 P5 punya angka rotasi terukur. Bottke mengatakan semburan ekor itu bisa terjadi karena asteroid punya deposit es di permukaannya. Inilah yang menjadi sumber ekor debu saat terkena panas sinar matahari.

NATURE | GABRIEL TITIYOGA



Terpopuler
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi  
Kebencian Demokrat ke Jokowi Dinilai Menjadi-jadi  
Mengundang Jokowi Harus Bayar?  
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur  
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Benda Jatuh dari Langit, Saksi: Sangat Panas dan Berasap

19 Juli 2017

Bola Api Hijau di langit Amerika Serikat (Daily Mail/Bryan Bergon)
Ada Benda Jatuh dari Langit, Saksi: Sangat Panas dan Berasap

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meneliti benda logam berbentuk bulat yang jatuh dari langit.


Ada Temuan Menarik dari Tabrakan Mikrometeoroid di Pesawat LRO

30 Mei 2017

Meteor yang terlihat dilangit di Joshua Tree National Park, Southern California Gurun Mojave, 17 November 1998. National Park Service, merayakan ulang tahun ke-100 pada Kamis, 25 Agustus, 2016. AP/Reed Saxon, File
Ada Temuan Menarik dari Tabrakan Mikrometeoroid di Pesawat LRO

NASA melaporkan mikrometeoroid menabrak Lunar Reconaissance
Orbiter (LRO) pada Oktober 2014 lalu


Asteroid 2014 JO25 Melintas Dekat Bumi, Apa Dampaknya?

19 April 2017

Peta lokasi asteroid Malala, yang berada di Sabuk Utama antara Mars dan Jupiter. Mashable.com
Asteroid 2014 JO25 Melintas Dekat Bumi, Apa Dampaknya?

Asteroid 2014 JO25 melintas dengan jarak 1,8 juta kilometer dari
Bumi, Rabu.


Misteri Bintang Tabby, Pemakan Planet atau Dikontrol Alien?

16 Januari 2017

Ilustrasi Tabby Star. popsci.com
Misteri Bintang Tabby, Pemakan Planet atau Dikontrol Alien?

Ilmuwan mempunyai dua penjelasan terkait misteri meredupnya
Tabby's Star.


Asteroid Raksasa Melintas Dekat Bumi Nyaris Tak Terdeteksi

10 Januari 2017

Ilustrasi asteroid. planetsave.com
Asteroid Raksasa Melintas Dekat Bumi Nyaris Tak Terdeteksi

Asteroid 2017 AG3 bergerak dengan kecepatan 16 kilometer per detik.


Ilmuwan: 2 Bintang Akan Bertabrakan pada 2022  

10 Januari 2017

Ilmuwan memprediksi tabrakan 2 bintang di rasi bintang Cygnus pada 2022. npr.org
Ilmuwan: 2 Bintang Akan Bertabrakan pada 2022  

Ilmuwan memprediksi dua bintang, sama-sama disebut KIC 9832227, akan bertabrakan dan meledak pada 2022.


Diduga Meteor Jatuh Menimpa Dapur, Braak!!  

24 November 2016

Ratusan warga berkerumun melihat benda jatuh dari langit yang menimpa sebuah rumah di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari  pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Diduga Meteor Jatuh Menimpa Dapur, Braak!!  

Setelah dilihat, Wahab menemukan sebuah benda seukuran bola basket dalam kondisi berasap menembus atap dapur rumahnya.


Astronom Temukan Obyek Terbulat di Alam Semesta

18 November 2016

Kepler 11145123 diklaim sebagai objek paling bulat di alam semesta, bbc.com
Astronom Temukan Obyek Terbulat di Alam Semesta

Teleskop ruang angkasa milik NASA, Kepler, mengamati osilasi Kepler 11145123 secara terus-menerus selama lebih dari empat tahun.


Heboh Supermoon: Mitos tentang Cinta & Kehamilan

15 November 2016

Pesawat jet terlihat terbang melintasi bulan supermoon di Beijing, Cina, 14 November 2016. Di Indonesia, Supermonn dapat dinikmati pada Senin malam. AP/Ng Han Guan
Heboh Supermoon: Mitos tentang Cinta & Kehamilan

Beberapa mitos atau cerita kuno mengaitkan gerhana bulan dengan hal romantis.


Mitos di Balik Heboh Supermoon: Kiamat hingga Markas Nazi

14 November 2016

Supermoon terlihat dibalik patung Angel Moroni di atas Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, di New York, 13 November, 2016. AP Photo
Mitos di Balik Heboh Supermoon: Kiamat hingga Markas Nazi

Sejak zaman kuno, bulan penuh telah dikaitkan dengan perilaku aneh.