TEMPO.CO, California - Google tidak mengatakan "misi selesai", tapi raksasa pencarian itu menyatakan dengan jelas bahwa Internet telah memenangkan perang berumur satu dekade terhadap e-mail phishing dan spam.
Dalam sebuah posting blog yang diterbitkan Jumat, Google mengatakan upaya Internet melawan e-mail yang tidak otentik, yang dapat digunakan oleh spammer dan phisher untuk memalsukan alamat e-mail dan menipu pengguna, bekerja. Bahkan, sebagian besar e-mail non-spam yang diterima pengguna Gmail dikonfirmasikan dengan standar yang dirancang untuk melawan phishing.
"Sembilan puluh satu koma empat persen dari e-mail non-spam yang dikirim ke pengguna Gmail berasal dari pengirim terkonfirmasi, yang membantu Gmail menyaring miliaran pesan e-mail penipu setahun sejak memasuki inbox pengguna kami," kata peneliti keamanan Google Elie Bursztein dan Vijay Eranti dalam postingan-nya.
Sejak 2004, kelompok dan pihak berwenang dalam industri Internet telah mendorong standar otentikasi, yang disebut DomainKey Identified Email dan Sender Policy Framework, untuk ditegakkan secara luas. Google mengatakan, sebanyak 74,7 persen dari e-mail yang masuk pada Gmail menggunakan DKIM dan SPF, sementara 14,4 persen menggunakan SPF saja dan 2,25 persen menggunakan DKIM saja. Hanya 8,6 persen dari e-mail yang nonotentik .
Tapi perang belum berakhir. Seperti ditunjukkan Google dalam postingan-nya, phisher masih dapat menargetkan domain yang tidak dilindungi, dan bahkan yang dilindungi, jika mereka menggunakan enkripsi lemah.
Itu sebabnya Bursztein dan dan Eranti menyarankan menggunakan minimal kunci 1.024 bit. "Penggunaan kunci kriptografi lemah -512 bit atau kurang-- adalah salah satu sumber utama dari kesalahan konfigurasi DKIM (21 persen)," tulis mereka.
Dalam komputer, pengelabuan (phishing) adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kredit. Phisher menyamar sebagai orang atau organisasi bisnis yang terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat elektronik atau pesan instan.
Sementara spam adalah penggunaan perangkat elektronik untuk mengirimkan pesan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya.
Simak berita tekno lainnya di sini.
MASHABLE | ERWIN Z
Berita lain
Google Dikabarkan Bakal Terjun ke Bisnis Televisi
Sony Xperia C Berotak MediaTek
9 Bulan, Indonesia Borong Rp 40 Triliun Smartphone
Microsoft Kembangkan Kutang Pintar
Ukuran USB 3.1 Kian Mengecil