TEMPO.CO, Jakarta - Pemanasan global terus menjadi ancaman bagi kehidupan di bumi. Bahkan, menurut laporan yang baru dirilis oleh badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemanasan global menyebabkan kerusakan yang berdampak pada kerugian ekonomi begitu besar.
Dikutip dari laman Live Science, Kamis, 6 Maret 2014, draft laporan Intergovernmental Panel on Climate Change atau Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyebutkan bahwa kerugian dari pemanasan global mencapai US$ 1,45 triliun. Lembaga yang didirikan PBB sejak 1988 itu menegaskan perlu ada aksi untuk menekan dampak tersebut. "Pemerintah seluruh dunia harus meningkatkan aksi peduli iklim dan lingkungan dengan segera,” kata kepala iklim PBB Christiana Figueres.
Disebutkan pula kerugian tersebut termasuk menurunnya produksi tanaman hingga dua persen setiap dekade di planet ini. Secara rinci, angka-angka baru itu akan dirilis dalam pertemuan IPCC di Yokohama, Jepang, pada akhir Maret 2014.
IPCC yang didirikan oleh PBB pada 1988 secara berkelanjutan terus melakukan penelitian mengenai pemanasan global. Lembaga ini terus memantau dan menyiapkan laporan yang komprehensif mengenai risiko dan dampak dari perubahan iklim. (Baca: Pemanasan Picu Makin Kuatnya Badai).
Laporan IPCC juga menyebutkan, selain penurunan produksi tanaman, pemanasan global juga bisa meningkatkan ancaman banjir, kekeringan, naiknya permukaan air laut, dan gelombang panas yang menyesakkan. (Baca: Air Laut, Indikator Pemanasan Global)
ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE
Terpopuler
Bocah 13 Tahun Jadi Pembuat Reaktor Nuklir Termuda
Banting Harga di Mega Bazaar Consumer Show
Samsung Galaxy Glass Gunakan Jari untuk Keyboard
Mito Investasi Pabrik Rp 300 Miliar di Tangerang