Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Es Greenland Mencair Lebih Cepat  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Greenland. AP/Brennan Linsley
Greenland. AP/Brennan Linsley
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi Greenland, pulau milik Denmark yang sebagian besar tertutup es, makin mengkhawatirkan. Lapisan es di pulau itu mencair lebih cepat akibat kenaikan temperatur udara dan laut. Tumpukan es Greenland yang runtuh baru-baru ini berada di bagian timur laut pulau itu yang diketahui mulai mencair sejak 2003.

Shfaqat Abbas Khan, peneliti iklim dari National Space Institute di Universitas Teknik Denmark, mengatakan kondisi itu adalah rekor terbaru untuk Greenland. "Ini sangat mengejutkan karena kami tak pernah mengira akan kehilangan begitu banyak es di sisi timur laut Greenland," katanya.

Laporan yang dimuat dalam jurnal Nature Climate Change edisi 16 Maret 2014 ini menunjukkan bagian timur laut Greenland kehilangan es hampir 10 miliar ton per tahun sejak 2003. Padahal sisi timur laut Greenland dianggap stabil dan diprediksi tak akan terpengaruh efek pemanasan global. Mencairnya es dalam jumlah besar menambah kontribusi Greenland sekitar 16 persen pada kenaikan muka air laut global.

Greenland adalah daratan kedua terbesar yang tertutup es setelah Antartika. Sekitar 80 persen luas Greenland yang mencapai 2,1 juta kilometer persegi tertutup oleh lapisan es tebal. Michael Bevis, rekan Khan dan juga seorang profesor di Ohio State University, mengatakan proses mencairnya es di Greenland semakin cepat. "Saat ini lebih banyak es yang pergi ketimbang yang datang," ujarnya.

Khan dan koleganya menemukan garis gletser Zachariae di bagian timur laut pulau itu mundur sejauh 20 kilometer dalam 10 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, garis gletser Jakobshavn yang terletak di sisi barat daya pulau mundur sejauh 35 kilometer dalam 150 tahun terakhir. Padahal Jakobshavn dikenal sebagai gletser dengan pergerakan tercepat di dunia. "Dalam sekejap, kita punya area yang ternyata bergerak lebih cepat dari Jakobshavn di masa depan," kata Khan.

Kondisi ini bisa membawa dampak buruk bagi seluruh daratan Greenland. Lapisan es di sisi timur laut membentang sejauh hampir 600 kilometer ke pusat pulau. Lapisan es itu juga terhubung pada inti tempat penyimpanan es Greenland.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil mengejutkan ini memicu perdebatan di antara ilmuwan yang meneliti Greenland. Sebab, estimasi hilangnya es di bagian timur laut jauh lebih tinggi ketimbang di sisi lain pulau itu. "Tak ada yang pernah melihat sinyal hilangnya es dalam jumlah besar seperti ini," kata Ian Joughin, pakar gletser dari Polar Science Center di Washington University.

Dari 178 gletser di Greenland yang esnya mencair, gletser Zachariae hanya kehilangan 20 miliar ton es pada 2000-2012. Menurut studi yang dimuat Geophysical Research Letters pada Februari lalu itu, hanya empat gletser yang dianggap menyumbang separuh dari total es Greenland yang mencair sejak 2000. Tak satu pun yang terletak di wilayah barat laut.

LIVESCIENCE | USA TODAY | GABRIEL TITIYOGA

Topik terhangat:

Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:
Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Prabowo Sempat Dilarang Berikan Topi ke Kader
Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

Ilustrasi kekeringan. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.


Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Gagas Pemanfaatan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan. ugm.ac.id
Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.


Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyalami pembalap tim Mercedes-EQ Formula E Nyck De Vries (kanan) saat Meet and Greet Pebalap Formula E di kawasan Monas, Jakarta, Kamis 2 Juni 2022. Ajang Jakarta E-Prix 2022 akan digelar pada Sabtu 4 Juli 2022. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.


Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Dikta Yovie n Nuno atau Pradikta Wicaksono. Foto: Instagram Dikta.
Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.


Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?


Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ilustrasi menggunakan ponsel sambil berjalan. bbc.com
Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?


Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.


BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

Pengendara motor melintas di samping tiang listrik yang patah akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Angin kencang tersebut dipengaruhi badai siklon Seroja yang tengah terbentuk di wilayah NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.


Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu membungkus nasi saat mengunjungi Posko Banjir Desa Wonoasri di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Senin, 18 Januari 2021. Risma terlihat memegang centong nasi untuk membantu petugas yang tengah sibuk menyiapkan nasi bungkus ke korban bencana. dok.Humas Kemensos
Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.


Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Berkurangnya krill sebagai sumber makanan bagi penguin tidak hanya akibat pemanasan global, tapi juga karena perburuan besar-besaran oleh pabrik pengolah ikan. boredpanda.com
Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.