TEMPO.CO, Surrey - Peneliti keamanan cyber dari Universitas Surrey di Inggris mengklaim telah menemukan sebuah bug mematikan yang dapat merusak 500 juta server di seluruh dunia. Bug yang dijuluki Shellshock ini ditemukan dalam Bash (komponen software) yang banyak digunakan dalam perangkat berbasis Linux, Mac OS, Microsoft, dan Android.
"Shellshock dapat mencari apa pun yang sedang terjadi di dalam server. Bahkan bug ini bisa mengendalikan perangkat dari jarak jauh dan memberikan akses langsung ke sistem," kata Profesor Alan Woodward selaku peneliti kepada BBC News, Kamis, 25 September 2014.
April lalu, bug berbahaya bernama Heartbleed ditemukan di 500 ribu server di seluruh dunia, termasuk server Yahoo, Facebook, dan Twitter. Namun Woodward menuturkan Shellshock jauh lebih berbahaya dibanding Heartbleed. (Baca: Heartbleed, Bug Serang Keamanan Situs di Internet)
"Shellshock mendapat nilai sepuluh dari sepuluh skala kerusakan sistem. Bug ini sangat mudah dimanfaatkan oleh peretas untuk melakukan penyerangan dan mengambil alih sistem operasi, mengakses informasi rahasia, membuat perubahan, dan hampir semua hal," kata insinyur dari spesialis keamanan cyber Rapid7, Tod Beardsley.
Sementara itu, mungkin banyak orang yang menyepelekan kehadiran bug karena serangannya tidak "terasa". Menrut Woodward, hal ini karena peretas, yang mengandalkan bug, cenderung malas mencuri data dan memilih mengambil yang sudah ada. Namun bisa saja Shellshock merupakan tanda awal dari "musibah" besar di dunia cyber.
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Drone Milik Facebook Seukuran Boeing 747
BlackBerry: Kami Pernah Membuat Kesalahan
Brazil Lepas Ribuan Nyamuk