TEMPO.CO, Surrey – Dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Legal and Criminology Psychology, peneliti dari University of Surrey mengungkap saksi mata sebuah tindakan kriminal akan mengingat kejadian lebih akurat ketika menutup mata. Tim juga menemukan kedekatan antara saksi dan penegak hukum juga membantu ingatan lebih terbuka.
Sebanyak 178 orang ambil bagian dalam dua eksperimen. Para percobaan pertama, peserta menyaksikan film yang menggambarkan pencuri memasuki tempat tinggal seseorang. Setiap peserta kemudian secara acak diingatkan tentang salah satu dari empat kondisi pencurian dalam kondisi mata terbuka dan tertutup. Para peserta kemudian diberikan serangkaian pertanyaan tentang film, seperti “Apa yang tertulis di depan mobil?”
“Sebanyak 23 persen lebih pertanyaan dapat dijawab dengan benar,” kata Robert Nash, pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Livescience, Kamis, 22 Januari 2015.
Percobaan ketua melihat tugas memori satu langkah lebih jauh. Para peneliti meminta peserta menjelaskan apa yang mereka dengar dan lihat dari video Crimewatch. Video tersebut berisi rekonstruksi perampokan rumah seorang pria tua. Hasilnya menunjukkan, “Menutup mata membantu peserta mengingat rincian audio dan visual dengan baik.”
Dalam kedua percobaan tersebut, para peserta yang tak kooperatif dengan para peneliti enggan menutup mata mereka dan sulit mengeluarkan pendapat mereka. Sebaliknya, peserta yang kooperatif lebih nyaman menceritakan pengalaman mereka.
Nash mengklaim, penelitian ini penting untuk membantu penyelidikan tindakan kriminal. Namun, para penyelidik kejahatan harus menjalin hubungan baik agar saksi mata dapat lebih mengungkap apa yang pernah dilihatnya.
SCIENCEDAILY | AMRI MAHBUB
Berita lainnya:
Hapus Trauma, Lembaga ini Lakukan Kunjungan Rumah
Pedofilia Tak Memperlihatkan Ciri-Ciri Menonjol
Stop Periksa Email, Bisa Kurangi Stres
Rapor Merah Polisi di Kasus Perempuan dan Anak
Dikemo, Nafsu Seksual Jupe Turun