TEMPO.CO, Belfast - Para astronom dari Queen's University Belfast mencatat satu bintang unik yang memecahkan rekor kecepatan di galaksi Bima Sakti. Bintang yang diberi nama US708 itu melaju dengan kecepatan 1.200 kilometer per detik dan menjadi obyek angkasa paling cepat di seantero galaksi. Saking cepatnya, bintang itu tak terikat lagi oleh gravitasi obyek raksasa lain di galaksi dan suatu saat bisa meluncur keluar dari Bima Sakti.
Para ilmuwan meyakini US708 tadinya adalah bagian dari tata surya berbintang ganda, yang di dalamnya termasuk satu bintang katai putih raksasa. Bintang katai putih raksasa itu kemudian memasuki fase supernova termonuklir dan meledak. Efek ledakannya membuat bintang US708 mental mengarungi galaksi.
"Dengan kecepatan seperti itu, jarak dari bumi ke bulan bisa ditempuh dalam lima menit," kata Eugene Magnier, astronom dari University of Hawaii yang ikut dalam riset perburuan bintang supercepat itu.
Hasil riset itu telah dipublikasikan di jurnal Science, Jumat, 6 Maret 2015. Temuan baru tentang bintang itu mulai menguak misteri sistem bintang ganda yang bisa memicu ledakan termonuklir yang dikenal sebagai supernova tipe Ia. Supernova itu telah lama digunakan untuk menghitung jarak ke galaksi-galaksi terjauh. Penghitungan ini bisa membantu studi tentang bagaimana jagat raya berubah dan mengembang.
Para ilmuwan menggunakan data-data yang dikumpulkan menggunakan teleskop Pan-STARRS1 di Gunung Haleakala di Pulau Maui, Hawaii. Mengkombinasikan dengan data selama 59 tahun terakhir, tim peneliti akhirnya bisa menentukan model tiga dimensi gerakan bintang itu dan mengukur kecepatannya. "Temuan ini membawa kami lebih dekat dengan solusi teka-teki tipe Ia," kata Rubina Kotak dari pusat astrofisika Queen's University Belfast .
Selain meluncur dengan kecepatan yang mencengangkan, US708 juga memiliki tanda unik yang membuat para astronom menilainya sebagai bagian dari sistem bintang ganda. Kecepatan ekstrem bintang biasanya diyakini disebabkan oleh interaksi jarak dekat dengan lubang hitam di tengah Bima Sakti.
Namun US708 sangat berbeda karena dia juga berotasi dengan cepat. Kondisi ini menjadi ciri bintang helium pampat, sisa satu bintang besar yang kehilangan selubung hidrogennya. Hal itu menunjukkan dia telah berinteraksi dengan bintang yang posisinya berdekatan.
Sebelum salah satu bintang di sistem ganda berubah menjadi supernova, dia mengisap material bintang di sebelahnya. Akibatnya, bintang itu mulai mengakumulasi massa, lalu meledak dengan hebat dan dikenal sebagai supernova tipe Ia. Berdasarkan pemodelan, ledakan itu membuat bintang terdekat mental dengan kecepatan tinggi.
Menurut Stephan Geier, peneliti dari European Southern Observatory, beberapa jenis bintang telah diprediksi sebagai penyebab ledakan katai putih layaknya supernova tipe Ia. Namun tak satu pun dari dugaan itu bisa terkonfirmasi sebelumnya. "Kini kami telah menemukan pelakunya, yang meninggalkan jejak jelas," kata Geier.
SCIENCEDAILY | CNET | GABRIEL WAHYU TITIYOGA