TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti utama dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Wahyoe Soepri Hantoro, mengatakan dampak gempa Nepal dapat begitu dahsyat karena lempeng daratan India mendorong lempeng benua Eurasia. Sementara itu, lempeng Eurasia tak mendorong balik lempeng India.
"Itu yang menjadikan gempa yang cukup besar di Nepal," kata Wahyoe saat dihubungi, Selasa, 28 April 2015. Lempeng India, kata Wahyoe, tertahan di bawah lempeng Eurasia. Dia menduga melesaknya lempeng India sudah tak dapat ditahan oleh lempeng Eurasia. Imbasnya, terjadi gempa berkekuatan 7,8 skala Richter.
Menurut Wahyoe, melesaknya lempeng benua satu ke lempeng benua lain merupakan hal yang biasa terjadi. Hanya, kata dia, manusia harus menyiasatinya agar tak menjadi bencana. "Bisa saja dengan pemantauan berkala," ujarnya.
Wahyoe mengatakan terdorongnya lempeng Eurasia itulah yang menjadikan Pegunungan Himalaya, yang membentang sepanjang 2.900 kilometer melewati India, Pakistan, Cina, dan Nepal. Pegunungan ini terbentuk karena tumbukan lempeng daratan India yang masuk ke dalam lempeng Eurasia. "Sedikit demi sedikit semakin tinggi."
Pegunungan ini baru terbentuk 40-50 juta tahun lalu. Proses terbentuknya Gunung Jayawijaya, kata Wahyoe, mirip dengan Pegunungan Himalaya. Proses melesaknya lempeng India, dia menjelaskan, akan terus terjadi selama pergeseran masih ada. "Tak tertutup kemungkinan ada gempa lain di Nepal," ujarnya.
Gempa berkekuatan 7.8 skala Richter mengguncang Nepal pada Sabtu, 25 April 2015. Menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal, Lakshmi Prasad Dhakal, belum ada kepastian mengenai jumlah korban. Saat ini tim penyelamat masih berusaha menyelamatkan para korban.
Khawatir akan terjadi gempa susulan, warga memilih tinggal di luar rumah. Listrik pun belum berfungsi. Warga mendengarkan berita tentang gempa dari radio di mobil mereka. "Kami ketakutan dan menunggu getaran berakhir," kata Shiwani Neupane, yang tinggal di Kathmandu, dalam status di akun Facebook-nya.
Gempa menerjang Nepal, India, Bangladesh, dan Tibet akhir pekan lalu. Gempa ini dianggap sebagai yang terburuk sepanjang sejarah Nepal.
AMRI MAHBUB