TEMPO.CO, Jakarta - Chris Sacca, salah satu investor awal Twitter, mencurahkan unek-uneknya dalam tulisan yang dipublikasikan di blognya, Kamis, 21 Mei 2015.
Dalam tulisan di blognya, Sacca mengatakan sangat menyukai Twitter dan percaya layanan ini masih bisa berkembang. "Tapi saya akan mempublikasikan beberapa hal yang saya harapkan bisa dicapai tim Twitter," ujar Sacca.
Tulisan Sacca ini muncul sebulan setelah paparan kinerja Twitter yang mengecewakan. Target kinerja keuangan tidak tercapai untuk kuartal pertama tahun ini meskipun jumlah pengguna bertambah.
Jumlah pengguna baru, meski bertambah jadi sekitar 302 juta, juga relatif tertinggal oleh Instagram, WhatsApp dan Facebook, yang masing-masing di atas 300 juta, 800 juta, dan 1,4 miliar pengguna.
Dalam tulisan berjudul I Bleed Aqua ini, Sacca menceritakan upayanya sebagai investor agar Twitter bisa cepat berkembang dan mendapatkan tambahan modal dari berbagai investor.
Sacca menuturkan tetap loyal terhadap Twitter. Dari menggunakan kaus berlogo Twitter hingga mengecat kamar dengan warna biru logo perusahaan itu.
Menurut dia, kekhawatirannya ini muncul setelah berdiskusi dengan wartawan CNBC, Jim Cramer, yang kerap mengkritik Twitter. "Kami berdiskusi mengenai apa yang kurang tepat dan bisa diperbaiki," katanya.
Posting-an Sacca ini mendapat publikasi luas dari media di Amerika Serikat. Sebagian pengikut akun twitter miliknya, @sacca, memuji posting-an ini.
Tom Maxwell lewat akun @tomaxwell berujar, "Ini saya kira cara Chris untuk mendapatkan posisi CEO di Twitter." Jawaban @sacca," Enggaklah, enggak mungkin."
Ada juga yang mengkritik bahwa itu cara Chris menurunkan saham Twitter dengan maksud mengambil keuntungan, seperti disampaikan akun milik Itamar Weisbrod, @itamarw.
Jawaban @sacca, “Mengapa menduga begitu? Saya hanya menulis kalau saya punya saham banyak di Twitter. Bagaimana itu bisa menurunkan harga saham?”
Saat ini media dan investor sedang menunggu-nunggu tulisan Sacca selanjutnya.
BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA