Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabar Gembira, Populasi Penyu Sisik Mulai Pulih

image-gnews
Seorang petugas Bali Sea Turtles Society (BSTS) memindahkan seekor penyu saat akan dilepasliarkan di Pantai Kuta, Bali (14/5). Sebanyak 12 ekor penyu jenis penyu sisik dan penyu hijau ini hasil penyelundupan dari laut Sumbawa, NTB yang diamankan petugas Polair Bali di kawasan Tanjung Benoa. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Seorang petugas Bali Sea Turtles Society (BSTS) memindahkan seekor penyu saat akan dilepasliarkan di Pantai Kuta, Bali (14/5). Sebanyak 12 ekor penyu jenis penyu sisik dan penyu hijau ini hasil penyelundupan dari laut Sumbawa, NTB yang diamankan petugas Polair Bali di kawasan Tanjung Benoa. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Populasi penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di Pasifik Selatan diketahui mulai pulih. Spesies yang sebagian besar bersarang di Arvanon, Kepulauan Salomon, itu telah mengalami eksploitasi berlebihan selama 150 tahun. Riset yang dilakukan peneliti The Nature Conservancy (TNC) dan koleganya menunjukkan ada kenaikan populasi 200 persen sejak era 1990an ketika jumlah penyu sisik mencapai rekor terendah dan terancam punah akibat perburuan.

Dalam laporan riset yang dimuat dalam jurnal PLOS ONE, April lalu, para peneliti mempelajari data penyu sisik yang diperoleh di Arvanon dalam 22 tahun. Mereka menganalisis data dari lebih 4.500 survei pantai dan riwayat penandaan (tagging) 845 penyu di Arvanon pada periode 1991-2012.

“Saat ini populasi penyu hanya berjumlah 10 persen dari total populasi mereka pada satu abad lalu, dan hanya satu dari 1.000 telur penyu yang dapat menetas dan tumbuh hingga dewasa,” ungkap Richard Hamilton, Direktur Program TNC Melanesia dan penulis utama penelitian itu dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 22 Mei 2015.

Wilayah di Kepulauan Solomon itu menjadi tempat perlindungan penyu sejak ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Laut Masyarakat Arvanon pada 1995. Penetapan kawasan konservasi itu juga diikuti dengan keputusan melarang ekspor penyu. Sejak saat itu jumlah sarang telur dan tingkat remigrasi penyu meningkat dua kali lipat. Laporan ini menjadi indikasi positif menyambut perayaan Hari Penyu Sedunia pada 23 Mei.

Menurut Hamilton, pemulihan populasi yang luar biasa itu menunjukkan adanya perubahan kebijakan dan pengelolaan berbasis komunitas yang inklusif. "Komitmen jangka panjang dapat menjadi titik balik dari penyelamatan salah satu spesies paling karismatik dan terancam punah di bumi kita," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepulauan Solomon adalah rumah aneka ragam terumbu karang dan ribuan spesies ikan. Pantai-pantainya menjadi perteluran yang penting bagi penyu belimbing dan sisik yang terancam punah. Sebagian besar penyu sisik yang bertelur di Kawasan Konservasi Laut Masyarakat Arvanon mencari makan hingga perairan Australia. Mereka bisa datang ke Arvanon sepanjang tahun untuk bertelur. Puncak masa bertelur penyu sisik bersamaan dengan periode musim dingin di Australia.

Colin Limpus, penasehat ilmiah pada Konvensi Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) untuk Konservasi Spesies Bermigrasi, mengatakan populasi penyu menurun drastis akibat eksploitasi berlebihan pada periode 1800an hingga 1900an.

Usaha konservasi yang dilakukan TNC dan pemerintah Kepulauan Solomon berhasil memperbaiki perkembangbiakan populasi penyu sisik di Arvanon. "Populasi penyu yang terkuras dapat dipulihkan namun membutuhkan aksi konservasi terfokus selama beberapa dekade," kata Limpus yang juga menjadi mitra penulisan makalah riset.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lima Bulan, KKP Proses 33 Kasus Penangkapan Ikan Destruktif

28 Mei 2019

Screenshoot video seorang wisatawan mengangkat terumbu karang di sebuah akun Instagram. Video ini menuai reaksi keras warga net. Istimewa
Lima Bulan, KKP Proses 33 Kasus Penangkapan Ikan Destruktif

KKP telah memproses 33 kasus penangkapan ikan dengan cara merusak atau destructive fishing selama Januari hingga Mei 2019.


Menjadikan Penangkaran Tukik sebagai Daya Tarik di Seruyan

21 Agustus 2017

Seekor tukik yang dilepas wisatawan di Kampung Penyu di desa Tulang, Kepulauan Selayar, Sulsel, 2 September 2015. Wisata lingkungan penangkaran penyu yang dikelola oleh warga sekitar tersebut menjadi pilihan para wisatawan untuk belajar mengenal penyu. TEMPO/Iqbal Lubis
Menjadikan Penangkaran Tukik sebagai Daya Tarik di Seruyan

Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah akan menjadikan penangkaran anak penyu atau tukik sebagai salah satu daya tarik wisata


Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 4.600 Telur Penyu  

27 Agustus 2016

Proses bertelur penyu hijau (Chelonia Mydas). ANTARA/Puspa Perwitasari
Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 4.600 Telur Penyu  

Kabupaten Berau memiliki kawasan konservasi penyu di gugus Kepulauan Derawan, khususnya di Pulau Sangalaki.


Pariaman Bayar Penemu Telur Penyu Rp 3.000 per Butir

26 Januari 2016

Tempat penetasan penyu di Pengelolaan konservasi Penyu di Sukamade,  Taman Nasional Meru Betiri, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Rully Kesuma
Pariaman Bayar Penemu Telur Penyu Rp 3.000 per Butir

Kota Pariaman menganggarkan Rp 100 juta untuk melindungi penyu.


Begini Cara Menyelamatkan Penyu Sisik di Pulau Bangka  

15 September 2015

Sekelompok anak-anak melepaskan Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) beumur satu tahun untuk pelestariannya di Pulau Sunggak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri (13/8). Yuli Seperi untuk TEMPO
Begini Cara Menyelamatkan Penyu Sisik di Pulau Bangka  

Penyu jenis sisik dan hijau mulai punah di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung karena habitatnya terganggu oleh aktivitas manusia di laut.


Pemerintah Larang Tradisi Makan Daging Penyu di Mentawai

25 Mei 2015

Seekor penyu hijau merangkak menuju air, binatang ini memiliki jumlah yang sangat sedikit di alam liar, maraknya perburuan menyebabkan jumlah penyu di alam liar menjadi sangat mengkhawatirkan. Isle of Palms, Carolina Selatan, 14 Mei 2015. Richard Ellis / Getty Images
Pemerintah Larang Tradisi Makan Daging Penyu di Mentawai

Kasus keracunan penyu sudah sering terjadi di Mentawai.


Di Sangalaki, Pencurian Telur Penyu Hijau Melonjak Drastis

13 Maret 2015

Penyu hijau.  (AP Photo/University of Queensland, Marjolijn Christianen)
Di Sangalaki, Pencurian Telur Penyu Hijau Melonjak Drastis

Pada 2014, ada 99 sarang penyu yang hilang dicuri.


Gunungkidul Tetapkan 10 Titik Konservasi Penyu

24 Oktober 2014

Sejumlah penyu berjalan menuju laut saat dilepasliarkan di Pantai Kuta, Bali (14/5). Sebanyak 12 ekor penyu jenis penyu sisik dan penyu hijau ini hasil penyelundupan dari laut Sumbawa, NTB. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Gunungkidul Tetapkan 10 Titik Konservasi Penyu

Sepuluh titik pantai itu direkomendasikan agar tidak dibuka sebagai lokasi wisata pantai umum, tapi wisata minat khusus.


Penyu Tetasan Semi Alami Dilepaskan ke Selat Bali  

26 Juni 2014

Ilustrasi pelepasan tukik. (23/5). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Penyu Tetasan Semi Alami Dilepaskan ke Selat Bali  

Untuk menyelamatkan telur-telur penyu itu dari pencurian, yayasan membangun tempat penetasan semi alami di pantai tersebut.


Perburuan Penyu Marak di Malang Selatan  

2 Juni 2014

Pelepasan Penyu di Pulau Pantai Merah dalam perayaan Hari Penyu Dunia di Banyuwangi, Jawa Timur (23/5). (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Perburuan Penyu Marak di Malang Selatan  

Daging penyu dijual seharga Rp 75 ribu per kilogram.