Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TERSINGKAP: Misteri Ikan Berdarah Panas Pertama di Dunia  

image-gnews
Ikan Opah, ikan pertama yang diketahui berdarah panas seperti mamalia. Mashable.com
Ikan Opah, ikan pertama yang diketahui berdarah panas seperti mamalia. Mashable.com
Iklan

TEMPO.CO, California - Penelitian baru program perikanan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengungkap misteri opah atau moonfish, ikan berdarah panas pertama, laiknya mamalia dan burung. Darah panas ini, menurut banyak peneliti, memberi keunggulan tersendiri saat berenang di laut yang dingin.

Ikan dengan warna keperakan ini dapat langsung diketahui melalui ukurannya yang hampir setara dengan ban mobil truk. Dia tinggal di kedalaman ratusan kaki di bawah laut, sedikit cahaya dan sangat dingin. Biasanya, ikan yang tinggal di kedalaman laut dengan kondisi tersebut cenderung lamban.

Untuk menghemat energi, ikan laut menyantap mangsanya dengan menyergap, bukan mengejar. Sebaliknya, opah dapat berenang dengan cepat menggunakan sirip dada berwarna merah. 

"Gerakan konsisten ini berguna untuk memanaskan tubuhnya dan mempercepat metabolisme," tulis Nicholas Wegner, peneliti NOAA, dalam jurnal Science edisi 15 Mei 2015. Selain itu, opah memiliki keuntungan lain, yaitu menjadi predator di laut dalam dan dapat bermigrasi jarak jauh. 

Wegner dan timnya menyadari opah bukan ikan biasa saat mengumpulkan jaringan insangnya. "Desain badannya tidak biasa," kata Owyn Snodgrass, anggota penelitian, seperti dikutip Science Daily. Di antaranya, pola pembuluh darah yang menghubungkan insang dapat membawa darah hangat sekaligus oksigen saat berada di dalam air. 

Sistem pembuluh darah ini membantu opah memanaskan tubuh melalui pernapasan. Lokasi unik dari pertukaran panas dalam insang hampir terjadi di seluruh tubuh untuk menjaga suhu tubuh, yang dikenal dengan proses endotermi. "Ini bentuk dari adaptasi kompetisi di laut dalam."

Para peneliti mengumpulkan data suhu dari opah yang ditangkap selama survei di lepas pantai barat Amerika. Dari situ, mereka menemukan suhu tubuh opah secara teratur lebih hangat daripada suhu air di sekitarnya. Saat berenang di laut dengan kedalaman 45-350 meter, suhu tubuh opah sekitar lima derajat Celcius. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa jenis ikan lain, seperti tuna dan beberapa spesies hiu, juga dapat menstabilkan suhu tubuh mereka. Hanya, tingkat panas tubuh mereka berasal dari otot dan kinerja tubuh saat berenang. Selain itu, organ dalam, termasuk hati, akan mendingin lebih cepat saat berenang di laut dalam.

Pelacakan satelit menunjukkan opah menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kedalaman 45-350 meter, dengan sesekali berenang ke permukaan. Suhu tubuh yang tinggi membantu meningkatkan kerja otot dan fungsi otak mereka.

Sedangkan jaringan lemak mengelilingi insang, jantung, dan jaringan otot, tempat opah menghasilkan panas dari dalam tubuh. "Mengisolasi mereka dari air dingin," tutur Snodrgrass.

Evolusi opah ini menunjukkan perkembangan mekanisme panas internal di laut dalam menjadikan keunggulan tersendiri. "Alam memiliki cara yang mengejutkan dalam mengubah makhluk hidup," ujar Wegner.

Survei NOAA telah menangkap lebih banyak opah dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini memang sangat mendukung, terlebih ikan ini biasanya bukan target para nelayan. Tapi pemancing lokal kadang-kadang menangkap ikan ini.

SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

38 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

39 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

39 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.