TEMPO.CO, Jakarta - Lazada Indonesia menargetkan 40 hub atau titik pusat pengiriman barang di Indonesia hingga akhir 2015. Hub tersebut merupakan bagian dari pelayanan logistik milik Lazada, Lazada Express atau dikenal sebagai LEX.
Peningkatkan jumlah titik ini untuk melayani konsumen di wilayah timur Indonesia, antara lain Maluku dan Papua. Saat ini Lazada memiliki 20 hub, di antaranya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
"Untuk sementara, wilayah timur dilayani hub yang ada di Balikpapan dan Makassar," ujar Chief Officer Lazada Express Indonesia, Anand Kumar, di Jakarta, Kamis, 2 Juli 2015.
LEX diklaim lebih aman dibandingkan mitra logistik Lazada. Saat ini Lazada menggandeng beberapa mitra, seperti RPX, Tiki, JNE, Nex Logistics, Pandu Logistics, dan First Logistics.
Adapun hub merupakan kantor yang digunakan sebagai tempat penyortiran barang. Cara ini dinilai lebih cepat, akurat, dan aman dalam pengiriman barang. Untuk wilayah tertentu, barang yang disortir kemudian dikirimkan ke satelit atau kantor operasional yang lebih kecil. Saat ini baru ada enam satelit yang dimiliki Lazada, yakni di kawasan Jabodetabek.
Operasional LEX didukung oleh seratus sepeda motor serta 70 mobil dan truk. Sedangkan tenaga kerjanya berjumlah 200 orang. Layanan pengiriman produk LEX ke konsumen secara langsung dikenal sebagai last mile delivery.
Beberapa hari lalu, Lazada mendapat komplain dari pelanggan. Pemilik akun Twitter @danisdarusman pada 28 Juni 2015 menyatakan kekecewaannya karena pesanan barang yang tidak sesuai. Danis memesan iPhone 6 Plus, namun yang datang justru sabun.
"Kami sedang melakukan investigasi, apakah kesalahan terjadi pada proses pengiriman barang atau ada faktor lain," ujar Co-Chief Executive Officer Lazada Indonesia, Alexandre Dardy, di Jakarta, Kamis, 2 Juli 2015.
SATWIKA MOVEMENTI